Rabu, 28 Oktober 2009

Jalan Menuju Bandara Lombok Masih Terkendala

Prasarana penunjang menuju Bandara Internasional Lombok masih terkendala pembebasan lahan.
Rabu, 28 Oktober 2009, 00:05 WIB
Eko Priliawito

VIVAnews - Prasarana jalan penunjang menuju Bandara Internasional Lombok masih terkendala pembebasan lahan sehingga proses pembangunan jalan dibeberapa titik belum selesai.

Minggu, 04 Oktober 2009

Pemerintah Siap Uji Coba Bandara Baru Lombok

Uji coba akan melibatkan pesawat komersil, dan pesawat milik TNI Angkatan Udara.
Rabu, 4 November 2009, 16:05 WIB
Amril Amarullah

VIVAnews -- Pemerintah Nusa Tenggara Barat akan menggelar uji coba landasan Bandara Internasional Lombok, yang pembangunannya sudah dalam tahap akhir. Uji coba akan melibatkan pesawat komersil, dan pesawat milik TNI Angkatan Udara.

Sabtu, 12 September 2009

Penerbangan di Bandara Tjilik Riwut Palangkaraya Dihentikan

[ Sabtu, 12 September 2009 ]

PALANGKARAYA - Kabut asap di Kalimantan Barat membuat sejumlah penerbangan dari atau menuju Bandara Tjilik Riwut, Kota Palangkaraya, dibatalkan. Imbasnya, pengusaha penerbangan rugi.

District Manajer Sriwijaya Air Budiman menjelaskan, pihaknya sudah tiga hari membatalkan penerbangan dari Bandara Tjilik Riwut dan mengalihkan penumpang ke Bandara Syamsudin Noor, Banjarmasin. "Seandainya keadaan cuaca begini, otomatis semua penerbangan Sriwijaya Air kami cancel. Pembatalan dilakukan mulai Selasa (8/9) sampai hari ini," katanya kemarin (11/9).

Susi Air Buka Rute Jakarta-Cilacap

[ Sabtu, 12 September 2009 ]
CILACAP - Aktivitas Bandara Tunggul Wulung, Cilacap, kembali menggeliat. Kini bandara itu membuka kembali rute penerbangan Jakarta-Cilacap PP yang telah diuji coba sejak 20 Agustus lalu. Rute penerbangan tersebut dilayani Susi Air, sebuah maskapai penerbangan domestik di bawah naungan PT Asi Pudjiastuti Aviation.

Selasa, 08 September 2009

Dephub Bangun Landasan Pacu Bandara Enggano

Bengkulu - Departemen Perhubungan akan segera membangun landasan pacu (run way) Bandara Perintis Pulau Enggano Bengkulu sekitar 90 mil dari Kota Bengkulu.

"Dephub telah memogramkan membangun landasan pacu itu pada 2010 dan merupakan bagian dari tahapan pembangunan Bandara Enggano," kata Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika Provinsi Bengkulu Ali Berti, Selasa (8/9).

Selasa, 01 September 2009

Menhub Benarkan Syahrir Pernah Kerja di Garuda

Menhub Benarkan Syahrir Pernah Kerja di Garuda

Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal membenarkan bahwa Muhammad Syahrir, yang diduga sebagai anggota jaringan teroris dan ditetapkan sebagai tersangka, pernah bekerja di maskapai penerbangan Garuda Indonesia.

Rabu, 05 Agustus 2009

Penumpang dan Awak Pesawat Merpati Belum Dievakuasi


Jayapura (ANTARA News) - Seluruh penumpang dan awak pesawat twin otter milik Maskapai Merpati Nusantara Airlines (MNA), yang jatuh sejak Minggu (2/8), saat melakukan penerbangan dari bandara Sentani, Jayapura menuju Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, hingga saat ini belum berhasil dievakuasi.

Jatuh di Papua Puing Merpati Ditemukan, Tak Ada Tanda Kehidupan

Rabu, 05/08/2009 16:35 WIB
Chazizah Gusnita - detikNews

Jakarta - Tim SAR akhirnya tiba di lokasi penemuan pesawat Twin Otter milik Merpati Airlines di kaki pegunungan Maoke, Oksibil, Papua. Di lokasi tersebut ditemukan puing-puing pesawat.

"Tim SAR yang barat sudah sampai di lokasi dan mendapatkan pesawat berkeping-keping," kata Direktur Operasi Merpati Nikmatullah kepada detikcom, Rabu (5/8/2009) pukul 16.00 WIB.

Nikmatullah mengatakan, di lokasi jatuhnya pesawat pada koordinat 04 42' 25" LS 140 36' 84" BT di ketinggian 9.300 mdpl, tidak ditemukan tanda-tanda kehidupan. "Tidak ada tanda-tanda kehidupan," tegasnya.

Rencananya pada Kamis (6/8/2009) akan dikirim kembali tim SAR ke Oksibil. Mereka terdiri dari 10 polisi, 10 anggota TNI, 3 anggota Kopassus, dan anggota KNKT.

"Dari Oksibil akan diterbangkan ke Ambisibil. Dari sana jalan kaki ke lokasi melalui barat pakai heli yang sama," jelasnya.

Pesawat Merpati yang jatuh pada Minggu 2 Agustus itu berisi 12 penumpang dan 3 kru. Pesawat kehilangan kontak dalam perjalanan Jayapura ke Oksibil.
(gus/nrl)

Tim SAR Tertahan Cuaca Buruk

Tim SAR Tertahan Cuaca Buruk
Kol. Pnb Suwandi Miharja, Koordinator Misi Pencarian Pesawat menjelaskan lokasi hilangnya pesawat Merpati, di Lanud Jayapura, Sentani, Senin (3/8). (ANTARA/Okabarta)

Jayapura (ANTARA News) - Tim SAR yang semula dijadwalkan ke lokasi jatuhnya pesawat Twin Otter milik Merpati sekitar kawasan Amisibil, ternyata tidak dapat mencapai lokasi karena cuaca kembali memburuk.

Akibatnya kedelapan anggota tim SAR yang diangkut helikopter Kamov dari Oksibil, tertahan di Kiwirok, kata Kapolres Pegunungan Bintang AKBP Michael ketika dihubungi ANTARA dari Jayapura, Rabu.

Michael mengakui tim SAR masih tertahan di Kiwirok akibat cuaca yang terus memburuk sehingga rencana evakuasi belum dapat dilakukan.

"Kami belum dapat memastikan kapan tim tersebut tiba di lokasi karena semua tergantung cuaca," tegasnya.

Menurutnya, walaupun tim SAR belum berhasil tiba di lokasi jatuhnya pesawat, namun masyarakat yang didampingi satu regu anggota TNI-AD berhasil mendekati lokasi jatuhnya pesawat naas itu.

Mereka saat ini sedang menyiapkan berbagai kemungkinan untuk mendukung proses evakuasi, jelas Kapolres.

Lokasi pesawat twin otter ditemukan oleh pilot Erick dan Mark dari AMA sekitar pukul 06.25 WIT. Kedua pilot dari missionaris itu tergabung dalam tim SAR Sentani.

Pesawat naas dengan kode MZ 9760 D yang dipiloti Qadrianova dan co pilot Pramudya serta teknisi Supriadi itu membawa 12 penumpang dan dua balita. (*)

COPYRIGHT © 2009

Merpati Jatuh di Papua Tindakan SAR Dilanjutkan via Darat & Udara

Rabu, 05/08/2009 06:40 WIB

Nograhany Widhi K - detikNews

Jakarta - Hari ini pencarian pesawat Twin Otter milik Merpati Nusantara Airlines terus dilakukan Badan SAR Nasional (Basarnas). 2 Helikopter dikerahkan untuk mencari dan mengevakuasi pesawat ini. Tim melalui jalan darat juga sudah bergerak.

"Semalam direncanakan 2 kru akan berangkat ke lokasi. Ada 2 helikopter yang akan round up di Oksibil. Jaraknya ke lokasi sekitar 9 mil," ujar Kabag Humas Basarnas Gagah Prakoso ketika dihubungi detikcom, Rabu (5/8/2009).

2 Helikopter tersebut salah satunya milik TNI Angkatan Udara (AU). Sementara Tim SAR juga mendekati lokasi via jalan darat.

"Cuaca mudah-mudahan mendukung," tuturnya.

Pesawat bernomor registrasi PK-NVC dinyatakan jatuh pada koordinat 04 42' 25" LS 140 36' 84" BT di ketinggian 9300 kaki pegungungan Maoke, Oksibil, Senin 4 Agustus kemarin pukul 06.10 WIT. Ekor pesawat Merpati ditemukan oleh Capt Eric Douglas yang tergabung dalam Tim SAR Gabungan.

(nwk/nwk)

Selasa, 04 Agustus 2009

Pesawat Merpati Ditemukan, Nasib Penumpang Belum Jelas

sumber: Tempointeraktif.com

Selasa, 04 Agustus 2009 | 07:56 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Pesawat jenis Twin Otter milik Merpati Nusantara Airlines yang sempat hilang kontak saat terbang dari Bandara Sentani, Jayapura menuju Oksibil di Kabupaten Pegunungan Bintang, pada Minggu (2/8) lalu, pagi ini telah ditemukan, Selasa (4/8), di daerah Ampisibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.

Menurut Komandan Lapangan Udara Jayapura, Kolonel Penerbang Suwandi Miharja, yang juga bertindak sebagai ketua tim SAR pencarian, pesawat naas itu ditemukan oleh Kapten Erik saat terbang dengan menggunakan Caravan dalam upaya pencarian pada Selasa (4/8) pagi ini. "Ditemukan tadi pagi pukul 06.00 WIT," kata Suwandi saat ditemui di Hanggar Lapangan Udara Sentani, Jayapura, pagi ini.

Menurut Suwandi pesawat ditemukan di ketinggian 9300 feet dan dari angkasa hanya terlihat ekor pesawatnya. Medan yang sulit, membuat tim SAR yang akan melakukan proses evakuasi, diperkirakan harus bekerja keras untuk sampai lokasi melalui jalur darat. "Nasib penumpang dan krunya belum diketahui pasti. Tapi kini tim SAR telah disiapkan untuk evakuasi dengan menggunakan satu pesawat helikopter jenis Camoov ke lokasi jatuhnya pesawat," ujar Suwandi.

CUNDING LEVI

Senin, 03 Agustus 2009

Merpati Bantah Enam Penumpang Tidak Masuk Daftar Manifes

sumber: Tempointeraktif.com

Senin, 03 Agustus 2009 | 20:36 WIB

merpatiTEMPO Interaktif, Jakarta - PT Merpati Nusantara Airlines membantah kabar enam orang penumpang yang tidak masuk dalam manifes pesawat jenis Twin Otter yang hilang pada saat terbang dari Bandar Sentani ke Oksibil, Papua kemarin (2/8).

"Kami pastikan tidak ada penumpang yang tidak masuk dalam manifes," ujar juru bicara Merpati Nusantara Airlines Sukandi ketika dihubungi hari ini.

Ia mengatakan laporan resmi soal tidak tercantumnya keenam nama tersebut dalam manifes belum diperolehnya.

Pencarian pesawat Merpati bernomor register MZ 9760D dihentikan pada pukul 14.30 WIT karena cuaca tidak memungkinkan. "Kami akan memulai kembali pencarian pada 06.00 WIT esok," katanya.

Ia mengatakan pencarian pesawat hari ini tidak membuahkan hasil. "Tim krisis kami di Jakarta bekerja sama dengan SAR (Search and Rescue) di Papua belum menemukan titik posisi di mana hilangnya pesawat," tutur Sukandi.

Penumpang yang hilang terdiri dari 11 orang dewasa, dua anak-anak, dan tiga kru pesawat.

Enam nama lainnya muncul ketika anggota keluarganya melaporkan soal keikutsertaan mereka dalam penerbangan tersebut. Enam anam yang tidak ada dalam manifes pesawat adalah Alidah Bidahana (perempuan), Melky Yor (anak), Demianus Kaladana (pria), Berdanus Lefki (pria), Simayon (pria), dan Kris Tekege (pria).

SORTA TOBING

Minggu, 02 Agustus 2009

Pesawat Merpati Diduga Mendarat Darurat di Tempat Terpencil

sumber: Tempointeraktif.com

Minggu, 02 Agustus 2009 | 20:34 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - General Manager Corporate Secretary PT Merpati Nusantara Airlines (Persero), Sukandi, optimistis pesawat Merpati jenis Twin Otter bernomor register MZ 9760D hanya mendarat darurat di satu lokasi di daerah terpencil di dekat Lapang terbang Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.

"Kami optimistik pesawat hanya mendarat darurat berdasarkan beberapa informasi yang kami terima," ujar Sukandi, Minggu (2/8) malam.

Menurut Sukandi, ada empat titik yang diduga lokasi pendaratan darurat. TItik tersebut di antaranya Tanah Hitam, Towes, dan Datom. Untuk memastikan informasi itu, tim search and rescue yang dipimpin Kolonel Suwandi dari Lanud Papua akan melanjutkan penelusuran besok pagi mulai pukul 06.00 waktu setempat. "Kami sore ini menghentikan sementara penelusuran karena sudah malam dan cuaca gelap," ujar Suwandi.

Sebelumnya dilaporkan pesawat yang membawa tiga awak dan 12 penumpang kehilangan kontak dengan petugas lapangan terbang Oksibil. Pesawat tersebut berangkat dari Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura, menuju Oksibil pukul 10.15 waktu setempat. Seharusnya pesawat mendarat di Lapangan Terbang Oksibil pukul 11.05 waktu setempat.

Sampai berita ini diturunkan, pihak Merpati belum menerima informasi tentang situasi para awak dan penumpangnya.

MARIA HASUGIAN

Tunggu Merpati Ditemukan, KNKT Belum Investigasi

sumber: Tempointeraktif.com

Minggu, 02 Agustus 2009 | 20:10 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) belum menginvestigasi insiden hilangnya pesawat milik PT Merpati Nusantara Airlines di Papua.

"KNKT baru akan bekerja setelah Tim SAR menemukan pesawat tersebut," kata juru bicara KNKT, JA Barata, melalui telepon, Minggu (2/8).

Menurut Barata, pencarian pesawat dan evakuasi korban harus menjadi prioritas sebelum pelaksanaan investigasi. Setelah seluruh proses pencarian dan evakuasi selesai, baru Tim Investigasi KNKT akan bekerja. "Penyelamatan manusia harus didahulukan," ujar dia.

Hanya, hingga saat ini KNKT terus melakukan verifikasi rekam jejak pesawat jenis Twin Otter beregister PK UFC tersebut. Verifikasi juga dilakukan terhadap perjalanan pesawat sejak lepas landas hingga waktu kehilangan kontak dengan menara pengawas Bandara Sentani, Jayapura.

Sedianya, pesawat yang berangkat dari Bandara Sentani pada Minggu (2/8) sekitar pukul 10.15 WIT ini akan tiba di Lapangan Terbang Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, pada pukul 11.05 WIT. Namun, pesawat berpenumpang 11 orang dewasa, dua bayi, dan tiga awak tersebut tiba-tiba hilang kontak.

WAHYUDIN FAHMI

Pencarian Merpati Sementara Dihentikan, Cuaca di Oksibil Berkabut

sumber: Tempointeraktif.com

Minggu, 02 Agustus 2009 | 18:38 WIB

TEMPO Interaktif, Jayapura - Pencarian pesawat Merpati jenis Twin Otter bernomor register MZ 9760D yang hilang kontak saat terbang dari Bandara Sentani menuju Lapangan Terbang Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, dihentikan sementara karena cuaca. Menurut warga setempat, Minggu (2/8), Kota Oksibil memang seharian cuacanya berkabut.

Salah satu warga di Oksibil, Robert Sijabat, mengatakan kondisi cuaca di wilayah Oksibil yang merupakan ibukota Kabupaten Pegunungan Bintang memang selama ini dikenal berkabut dibanding wilayah lainnya di Papua. "Seharian cuacanya berkabut. Bahkan saya pernah balik ke Jayapura, saat hendak mandarat di Oksibil akibat kabut tebal di atas bandara," katanya saat di telepon, Minggu.

Dari data yang didapat, pesawat ini dikabarkan sudah mendekati wilayah Oksibil, tapi tiba-tiba hilang kontak dengan petugas Lapangan Terbang Oksibil. Saat ini, pencarian pesawat naas dari Tim SAR Papua dihentikan sementara akibat faktor cuaca.

Pesawat tersebut berangkat dari Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura, menuju Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang. Seharusnya pesawat mendarat di di Lapangan Terbang Oksibil pukul 11.05 waktu setempat.

Inilah nama-nama penumpang pesawat Merpati:

  1. Lauren (pria)

  2. Yustinus (pria)

  3. Simio (pria)

  4. Yohanes (pria)

  5. Basilus (pria)

  6. Edy (pria)

  7. Yanes (pria)

  8. Yacob (pria)

  9. Nelvina (perempuan)

  10. Martina, (perempuan)

  11. Nutulo (anak-anak)

  12. Oliver (anak-anak)

Sementara itu ada tiga orang kru pesawat yakni

  1. Qadrianova (pilot/kapten),

  2. Pramudya (asisten pilot),

  3. Supiadi (tekhnik/mesin).

CUNDING LEVI

Nama-nama Penumpang Merpati yang Hilang Menuju Oksibil

sumber: Tempointeraktif.com

Minggu, 02 Agustus 2009 | 17:54 WIB

TEMPO Interaktif, Jayapura - Merpati jenis Twin Otter bernomor register MZ 9760D yang hilang kontak saat terbang dari Bandara Sentani menuju Lapangan Terbang Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Minggu (2/8) siang tadi membawa delapan pria dewasa, dua perempuan dewasa, dan dua anak-anak.


Inilah nama-nama penumpang pesawat Merpati:

  1. Lauren (pria)

  2. Yustinus (pria)

  3. Simio (pria)

  4. Yohanes (pria)

  5. Basilus (pria)

  6. Edy (pria)

  7. Yanes (pria)

  8. Yacob (pria)

  9. Nelvina (perempuan)

  10. Martina, (perempuan)

  11. Nutulo (anak-anak)

  12. Oliver (anak-anak)

Sementara itu ada tiga orang kru pesawat yakni

  1. Qadrianova (pilot/kapten),

  2. Pramudya (asisten pilot),

  3. Supiadi (tekhnik/mesin).

Pesawat tersebut berangkat dari Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura, menuju Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang. Seharusnya pesawat mendarat di di Lapangan Terbang Oksibil pukul 11.05 waktu setempat.

CUNDING LEVI

Selasa, 14 Juli 2009

Air Asia Semarang-Kuala Lumpur Ditunda

sumber: Tempointeraktif.com

Selasa, 14 Juli 2009 | 14:26 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Rencana Air Asia membuka rute Semarang-Kuala Lumpur, yang semua perizinan maupun persiapan maskapai sudah beres, terpaksa ditunda karena bandara tidak siap didarati pesawat Airbus 320.

Gubernur Jawa Tengah, Bibit Waluyo, di Semarang, Selasa (15/7), menyatakan rute ini sudah direncanakan lama untuk dibuka. Sekarang izin maupun kesiapan Air Asia sudah siap.

Tapi ada satu masalah tersisa di bandara Ahmad Yani, Semarang. "Kekuatan landasan pacunya belum memenuhi standar," kata Bibit seusai menerima kunjungan para eksekutif Air Asia. "Kalau runway dipaksakan untuk mendaratan dan take off maka akan berbahaya."

Selain kekuatan, landasan pacu di bandara ini masih kurang rata dan baru akhir bulan ini PT Angkasa Pura I Semarang akan segera memperbaikinya dan selesai Agustus mendatang.

Presiden Direktur Air Asia Indonesia, Dharmadi, menyatakan jika landasan sudah diperbaiki, Air Asia akan melakukan penerbangan Kuala Lumpur-Semarang sekali sehari. Ia memperkirakan tingkat kepadatan penumpang per pesawat mencapai 70 persen.

ROFIUDDIN

Senin, 13 Juli 2009

Garuda Dan Mandala Pesan 43 Airbus

Garuda Dan Mandala Pesan 43 Airbus
(ANTARA/Yusran Uccang)

Jakarta (ANTARA News) - PT Garuda Indonesia dan Mandala Airline memesan pesawat berbadan besar jenis Airbus sebanyak 43 unit.

Data yang dihimpun dari perusahaan Airbus, Senin, mengatakan, dari jumlah itu Garuda Indonesia order sebanyak 18 unit dan Mandala Airline 25 unit.

Untuk meningkatkan kualitas keselamatan produk Airbus itu, perusahaan itu sudah melakukan berbagai studi dengan menerapkan teknologi tercanggih.

Presiden CEO Airbus Tom Enders, melalui siaran persnya baru-baru ini, mengatakan, pengumpulan informasi dari kecelakaan-kecelakaan yang terjadi sangatlah penting bagi peningkatan kualitas keselamatan penerbangan.

Studi itu akan menghimpun data penerbangan serta transmisi bagi meskapai komersial, sehingga ketika terjadi kecelakaan informasi-informasi penting dalam penerbangan tersebut dapat digunakan kembali dan dimanfaatkan oleh penyidik berwenang lebih cepat.

Dikatakannya, beragam perlengkapan teknis yang memperkuat kemampuan pemulihan data serta transmisi data ke pihak pengawas yang berada di darat pada dasarnya sudah tersedia.

Sekarang sedang dipelajari beragam pilihan yang dapat diterapkan dalam maskapai penerbangan komesial, termasuk memanfaatkan pengalaman dalam hal transmisi data real-time yang diperoleh melalui pusat pengujian pesawat yang dapat membantu pengembangan solusi-solusi tersebut.

Studi itu, kata dia, akan dipimpin oleh Patrick Gavin, head of Airbus Engineering dan Charles Champion, head of Customer Service yang akan membahas isu-isu teknologi, perlindungan data dan privasi.

Dalam pelaksanaan studi ini, Airbus akan melibatkan rekan bisnis di induustri penerbangan, lembaga penelitian, lembaga kelaikan terbang internasional dan pejabat penyidik yang berwenang.

Lebih dilanjut dikatakan, Airbus tidak menerima informasi langsung dari penyimpanan data penerbangan digital atau yang lebih dikenal dengan "Black Box" DFDR mengumpulkan data dari sistem pesawat, sementara CVR bertugas merekam perbincangan kru setelah tanda-tanda peringatan yang bersuara.

Saat ini salah satu cara yang paling mungkin untuk mengambil informasi dari DFDR dan CVR adalah dengan memprosesnya di darat melalui alat-alat khusus.

DFDR dan CVR tidak dapat menyampaikan informasi-informasi secara real time-tanggungjawab tersebut dikelola dan dikontrol oleh pejabat penyidik.

Dia menambahkan, mengambil informasi dari DFDR danCVR ketika pesawat hilang adalah tantangan besar yang dihadapi seluruh komunitas penerbangan.

Hubungan dari udara ke darat yang ada saat ini untuk transmisi data pesawat melalui sistem komunikasi dan pelaporan pesawat, katanya.

Akhir pekan lalu, Rabu (10/7) pesawat Airbus A320 Mendarat Darurat di Pulau Canary, Madrid.

Pesawat Airbus A320 itu diduga mengalami masalah dengan mesin setelah terbang dari Pulau Canary dan akhirnya memutar kembali untuk melakukan pendaratan darurat, Peristiwa ini dilaporkan otoritas Bandara Nasional Spanyol AENA.

Pesawat Spanyol itu terbang dari Las Palmas di Pulau Gran Canaria menuju Oslo, Norwegia, papar juru bicara AENA Karen Martel.

Tidak ada yang terluka dalam kasus ini, meski pesawat sudah terbang selama sepuluh menit.

Martel menyangkal laporan bahwa salah satu mesin pesawat terbakar.

Dia juga tidak tahu berapa penumpang yang ada dalam pesawat, meski dilaporkan ada 180 penumpang. para penumpang akan dipindahkan ke pesawat lainnya untuk terbang menuju Oslo, pada tengah hari, tambah Martel.(*)

COPYRIGHT © 2009

Rabu, 08 Juli 2009

Kabut Asap, Bandara di Riau Ditutup 30 Menit


Akibat penutupan bandara, sejumlah jadwal penerbangan terganggu.
RABU, 8 JULI 2009, 09:05 WIB
Amril Amarullah
Riau Airlines lepas landas di tengah kabut (Antara/ FB Anggoro)

VIVAnews - Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru Riau, Rabu 8 Juli 2009, ditutup selama 30 menit akibat kabut asap. Akibatnya, sejumlah jadwal penerbangan terganggu.

Kepada VIVAnews, Duty Manager SSK II Pekanbaru, Ibnu Hasan mengatakan, jarak pandang pada pukul 07.00 WIB di kawasan SSK II sempat di bawah seribu meter. "Tadi jarak pandang hanya 800 meter. Jadi bandara sempat tutup sekitar 30 menit," ujarnya.

Akibat penutupan tersebut, jadwal penerbangan pun terganggu. "Mandala yang harusnya sudah terbang dari Pekanbaru tujuan Jakarta pada pukul 7.00 WIB terpaksa ditunda. Baru pukul 7.30 WIB mereka bisa terbang," ujarnya.

Ia menambahkan saat ini jarak pandang kembali normal. "Sudah di atas seribu meter," ujarnya.

Sementara itu, Staf BMKG Pekanbaru, Riau, Warih kepada VIVAnews mengatakan, data terakhir dari satelit NOAA 18 terdapat 5 titik api di Riau, yakni 3 di Rokan Hilir dan 2 di Bengkalis.

"Namun demikian di daerah tersebut akan turun hujan ringan. Jadi untuk dua hari ke depan untuk sementara Riau bebas dari kabut asap. Cuaca cerah dan berawan," katanya.

Laporan: Ali Azumar | Riau

• VIVAnews

Asap Tebal, Bandara Pekanbaru Tutup 30 Menit

Kabut asap di kawasan bandara membuat jadwal penerbangan terganggu.
RABU, 8 JULI 2009, 08:53 WIB
Hadi Suprapto
(Antara/ Yusran Uccang)

VIVAnews - Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Riau, Rabu 8 Juli 2009, sempat tutup sekitar 30 menit karena asap tebal.

Kabut asap di kawasan bandara membuat jadwal penerbangan terganggu. Padahal, Riau telah diguyur hujan dan hanya terdapat lima titik api kebakaran hutan.

Duty Manager Sultan Syarif Kasim Pekanbaru Ibnu Hasan mengatakan, jarak pandang pada pukul 07.00 di kawasan Sultan Syarif Kasim sempat di bawah seribu meter. "Tadi jarak pandang hanya 800 meter. Jadi bandara sempat tutup sekitar 30 menit," kata dia kepada VIVAnews.

Akibat penutupan tersebut, jadwal penerbangan pun terganggu. "Mandala yang harusnya sudah terbang dari Pekanbaru tujuan Jakarta pada pukul 7.00 WIB terpaksa ditunda. Baru pukul 7.30 WIB mereka bisa terbang," ujarnya.

Ia menambahkan saat ini jarak pandang kembali normal. "Sudah di atas seribu meter," ujarnya.

Staf Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Pekanbaru Warih mengatakan, data terakhir dari satelit NOAA 18 terdapat lima titik api di Riau, yakni tiga titik di Rokan Hilir dan sisanya di Bengkalis.

"Namun demikian di daerah tersebut akan turun hujan ringan. Jadi untuk dua hari ke depan untuk sementara Riau bebas dari kabut asap. Cuaca cerah dan berawan," katanya.

Laporan: Ali Azumar l Pekanbaru

-Jadi yang paling dulu tahu hasil Pilpres 2009! Ikuti Quick Count tercepat dan terakurat. Update tiap jam! Ketik REGHASIL kirim ke 9386. Tarif Rp 1.000 per SMS, untuk semua operator.
-Untuk mengenang kepergian Michael Jackson, aktifkan RBT Michael Jackson sekarang juga DI SINI.

• VIVAnews

Selasa, 07 Juli 2009

Ledakan Tabung Gas BMG Makassar Tewaskan Operator


Ledakan Tabung Gas BMG Makassar Tewaskan Operator
Petugas berusaha memadamkan api yang membakar gudangelpiji di Bandung beberapa waktu lalu. (ANTARA/Rezza Estily)

Makassar (ANTARA News) - Ledakan tabung pengisian balon gas udara radiozone milik BMG stasiun Meteriologi Sultan Hasanuddin Makassar tewaskan satu orang operator.

Ledakan hebat dari tabung gas di pangkalan pengisian kantor Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) yang berada dalam kompleks Bandara Udara Sultan Hasanuddin Makassar ini, menewaskan Warsito (49), operator pengisian gas ke dalam balon udara. Senin sekitar pukul 20.00 Wita malam

Informasi yang dihimpun menyebutkan, Warsito, tenaga honorer selama tiga tahun di kantor milik Dishub Sulsel ini tewas dalam perjalan menuju Rumah Sakit (RS) Angkatan Udara Hasanuddin

Kepala Stasiun Meteorologi kelas 1 Sultan Hasanuddin, Linda, mengungkapkan ledakan gas ini terjadi saat Warsito melakukan persiapan pengisan gas ke dalam balon udara. Diduga posisi korban dekat tabung dan saat pengisian tidak ada orang yang melihatnya.

Sedangkan penyebab ledakan belum bisa diketahui secara pasti. Namun ledakan diduga terjadi saat operator sedang mengisi balon gas dari tabung gas.

"Banyak faktor dan bemacam-macam. Mungkin campurannya agak bagaimana-bagaimana, " jelasnya

Dia menuturkan, tabung gas transmiter pengisian balon gas radiozone ini meledak saat Warsito sedang mengisinya sendirian di pangkalan, yang juga ikut porak-poranda akibat ledakan hebat dari gas yang beratnya 50 kilogram dan campuran zat-zat kimia dalam balon ini.

Dia menjelaskan, pengisian tabung gas yang menghasilkan gas hidrogen ini telah dilakukan sesuai standar prosedur yang ada.

Campuran zat kimia dalam balon udara tersebut adalah silikon kasar seberat 1,505 gram, silikon halus seberat 0,305 gram, coustik soda seberat 3,58 liter serta air sebanyak 13 liter.

Linda menjelaskan, bahwa balon udara radiozone yang rencananya akan diterbangkan selasa (7/7) ini berfungsi sebagai balon pengamatan dari lapisan permukaan sampai keatas udara dengan radus pantauan antara 100 - 150 kilometer berbagai arah dan ketinggian. Juga sebagai pengamatan suhu, kelembaban, arah angin dan kecepatan angin diatas udara Makassar.

Tim Gegana dari Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Selatan dan Barat (Selselbar) dan tim Labolatorium Forensik (Labfpor) Mabes Polri yang tiba di Tempat kejadian perkara (TKP) langsung mengamankan dan memasang police line untuk mengidentifikasi sisa ledakan yang berada pangkalan dekat kantor BMG ini

Sementara di kediaman almarhum, sedang dilaksanakan upacara pengajian dan persiapan pemakaman selasa (7/7). Rencananya ayah dua anak ini akan dimakamkan di Maros.(*) COPYRIGHT © 2009

Senin, 06 Juli 2009

Kabut Asap Masih Selimuti Riau

Kabut asap ini disebabkan banyaknya titik api di Sumetara, termasuk Riau.
SENIN, 6 JULI 2009, 10:17 WIB
Amril Amarullah
Kabut asap selimuti kota Pekanbaru, Riau (Ali Azumar | Riau)

VIVAnews - Riau diselimuti asap tebal sejak Minggu 5 Juli 2009. Hingga hari ini, Senin 6 Juli 2009 kabut asap masih menyelimuti kota Riau. Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Pekanbaru mengidentifikasi jarak pandang hanya 1000 meter.

Kepada VIVAnews, staf analisis BMKG Pekanbaru Ardi menjelaskan, kabut asap ini disebabkan banyaknya titik api di Sumetara, termasuk Riau.

Bahkan sejak, Minggu 5 Juli 2009, terdapat 227 titik api di Sumetara. Dari jumlah tersebut 161 terdapat di Riau, dan menyebabkan jarak pandang sekitar satu kilometer hingga siang harinya.

Menurut staf analisis BMKG Pekanbaru, Ardi, dari 161 titik api tersebut tersebar hampir di seluruh kabupaten/kota di Riau. Seperti kabupaten Rokan Hilir terdapat 33 titik, Rokan Hulu 12, Kota Dumai 4, Bengkalis 39 dan Siak 20 titik.

Sedangkan di Kampar yang memiliki lahan gambut terdalam di dunia terdapat 13 titik api, Pelalawan 22 titik, Indragiri Hulu 5 titik dan Indragiri Hilir 13 titik.

Akibatnya, sejumlah penerbangan yang akan mendarat di Bandara Riau, ditutup hingga tiga jam, dan sejumlah pesawat harus dialihkan ke Bandara Padang, karena jarak pandang tidak memungkinkan.

Laporan: Ali Azumar | Riau

• VIVAnews

BPKP Serahkan Hasil Audit Pembangunan Ruang VIP Bandara Sultan Hasanuddin

BPKP Serahkan Hasil Audit Pembangunan Ruang VIP Bandara Sultan Hasanuddin
(bpkp.go.id)

Makassar (ANTARA News) - Hasil perhitungan kerugian negara kasus pembangunan ruang VIP Bandara Internasional Sultan Hasanuddin akhirnya rampung dan BPKP Sulsel berjanji menyerahkannya ke tim penyidik pekan depan

Setelah melakukan perhitungan selama enam bulan, hasil audit dugaan kerugian negara dalam pembangunan ruang VIP Bandara Sultan Hasanuddin Makassar akhirnya selesai juga.

Wawan Ridwan, kepala BPKP Sulsel di Makassar, Minggu, beralasan lambatnya proses perhitungan kerugian untuk memastikan hasil audit benar-benar valid dan tidak menzalimi orang lain.

Audit yang diserahkan ke penyidik korupsi baik kepolisian maupun kejaksaan itu betul-betul valid, jangan sampai data yang kita serahkan membuat seseorang menjadi korban, kata Wawan.

Ia mengatakan, investigasi suatu kasus harus benar-benar menggunakan data pembanding yang valid dan senantiasa melakukan klarifikasi data.

Keterlambatan penyerahan hasil audit menurut dia juga disebabkan bertumpuknya permintaan audit, tidak sebanding dengan jumlah Auditor di BPKP.

Sebelumnya, BPKP berjanji akan menyerahkan hasil audit pekan lalu, namun tertunda karena pergantian Kajati Sulsel dari Mahfud Mannan ke Adjat Sudrajat.

Asisten Intlijen kejati Sulsel, Andi Abdul Karim yang dihubungi terpisah mengeluhkan hasil audit VIP Bandara Hasanuddin yang belum juga diterima.

Total seluruh kasus yang menunggu hasil audit dari BPKP lebih dari 10 kasus dan yang paling lama kasus VIP Bandara yang sudah dimintakan sejak Februari lalu, ujar Andi Karim.

Penyelidikan dilakukan Kejati Sulsel setelah pembangunan ruang VIP Bandara Sultan Hasanuddin belum juga selesai dengan anggaran Rp5 miliar.(*)

Minggu, 05 Juli 2009

Kabut Selimuti Riau, Bandara Ditutup 3 Jam

Saat ini jarak pandang sudah 1000 meter. Namun kabut asap masih menyelimuti Riau.
MINGGU, 5 JULI 2009, 18:40 WIB
Amril Amarullah
Riau Airlines lepas landas di tengah kabut (Antara/ FB Anggoro)

VIVAnews - Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru, Riau yang tadi siang sempat ditutup, kini sudah dibuka kembali. SSK II sempat ditutup karena jarak pandang hanya 800 meter akibat tebalnya kabut asap, Minggu 5 Juli 2009.

Duty Manager SSK II Pekanbaru, Ibnu Hasan kepada VIVanews mengatakan, bandara sempat ditutup pukul 13.00 WIB hinga 15.00 WIB tadi. "Jarak pandang tidak memungkinkan untuk dilakukan penerbangan. Jadi sempat ditutup," ujarnya.

Ditambahkannya, saat ini jarak pandang sudah 1000 meter. Namun kabut asap masih menyelimuti Riau, termasuk areal bandara. "Namun masih memungkinkan dilakukan penerbangan," tambahnya.

Pihaknya masih melakukan pemantauan untuk mewaspadai bila kabut asap makin tebal. Bila jarak pandang dibawah seribu meter, maka akan dilakukan penutupan bandara kembali.

Dari pantauan VIVAnews, dari pagi hingga menjelang malam, kabut asap masih menyelimuti Riau. Hal ini disebabkan dari 277 titik api yang berada di Sumetera, 161 terdapat di Riau.

Titik api tersebut tersebar hampir di seluruh kabupaten/kota di Riau, seperti kabupaten Rokan Hilir terdapat 33 titik, Rokan Hulu 12, Kota Dumai 4, Bengkalis 39 dan Siak 20 titik.

Sedangkan di Kampar yang memiliki lahan gambut terdalam di dunia terdapat 13 titik api, Pelalawan 22 titik, Indragiri Hulu 5 titik dan Indragiri Hilir 13 titik.

Laporan: Ali Azumar | Riau

• VIVAnews