Selasa, 14 Juli 2009

Air Asia Semarang-Kuala Lumpur Ditunda

sumber: Tempointeraktif.com

Selasa, 14 Juli 2009 | 14:26 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Rencana Air Asia membuka rute Semarang-Kuala Lumpur, yang semua perizinan maupun persiapan maskapai sudah beres, terpaksa ditunda karena bandara tidak siap didarati pesawat Airbus 320.

Gubernur Jawa Tengah, Bibit Waluyo, di Semarang, Selasa (15/7), menyatakan rute ini sudah direncanakan lama untuk dibuka. Sekarang izin maupun kesiapan Air Asia sudah siap.

Tapi ada satu masalah tersisa di bandara Ahmad Yani, Semarang. "Kekuatan landasan pacunya belum memenuhi standar," kata Bibit seusai menerima kunjungan para eksekutif Air Asia. "Kalau runway dipaksakan untuk mendaratan dan take off maka akan berbahaya."

Selain kekuatan, landasan pacu di bandara ini masih kurang rata dan baru akhir bulan ini PT Angkasa Pura I Semarang akan segera memperbaikinya dan selesai Agustus mendatang.

Presiden Direktur Air Asia Indonesia, Dharmadi, menyatakan jika landasan sudah diperbaiki, Air Asia akan melakukan penerbangan Kuala Lumpur-Semarang sekali sehari. Ia memperkirakan tingkat kepadatan penumpang per pesawat mencapai 70 persen.

ROFIUDDIN

Senin, 13 Juli 2009

Garuda Dan Mandala Pesan 43 Airbus

Garuda Dan Mandala Pesan 43 Airbus
(ANTARA/Yusran Uccang)

Jakarta (ANTARA News) - PT Garuda Indonesia dan Mandala Airline memesan pesawat berbadan besar jenis Airbus sebanyak 43 unit.

Data yang dihimpun dari perusahaan Airbus, Senin, mengatakan, dari jumlah itu Garuda Indonesia order sebanyak 18 unit dan Mandala Airline 25 unit.

Untuk meningkatkan kualitas keselamatan produk Airbus itu, perusahaan itu sudah melakukan berbagai studi dengan menerapkan teknologi tercanggih.

Presiden CEO Airbus Tom Enders, melalui siaran persnya baru-baru ini, mengatakan, pengumpulan informasi dari kecelakaan-kecelakaan yang terjadi sangatlah penting bagi peningkatan kualitas keselamatan penerbangan.

Studi itu akan menghimpun data penerbangan serta transmisi bagi meskapai komersial, sehingga ketika terjadi kecelakaan informasi-informasi penting dalam penerbangan tersebut dapat digunakan kembali dan dimanfaatkan oleh penyidik berwenang lebih cepat.

Dikatakannya, beragam perlengkapan teknis yang memperkuat kemampuan pemulihan data serta transmisi data ke pihak pengawas yang berada di darat pada dasarnya sudah tersedia.

Sekarang sedang dipelajari beragam pilihan yang dapat diterapkan dalam maskapai penerbangan komesial, termasuk memanfaatkan pengalaman dalam hal transmisi data real-time yang diperoleh melalui pusat pengujian pesawat yang dapat membantu pengembangan solusi-solusi tersebut.

Studi itu, kata dia, akan dipimpin oleh Patrick Gavin, head of Airbus Engineering dan Charles Champion, head of Customer Service yang akan membahas isu-isu teknologi, perlindungan data dan privasi.

Dalam pelaksanaan studi ini, Airbus akan melibatkan rekan bisnis di induustri penerbangan, lembaga penelitian, lembaga kelaikan terbang internasional dan pejabat penyidik yang berwenang.

Lebih dilanjut dikatakan, Airbus tidak menerima informasi langsung dari penyimpanan data penerbangan digital atau yang lebih dikenal dengan "Black Box" DFDR mengumpulkan data dari sistem pesawat, sementara CVR bertugas merekam perbincangan kru setelah tanda-tanda peringatan yang bersuara.

Saat ini salah satu cara yang paling mungkin untuk mengambil informasi dari DFDR dan CVR adalah dengan memprosesnya di darat melalui alat-alat khusus.

DFDR dan CVR tidak dapat menyampaikan informasi-informasi secara real time-tanggungjawab tersebut dikelola dan dikontrol oleh pejabat penyidik.

Dia menambahkan, mengambil informasi dari DFDR danCVR ketika pesawat hilang adalah tantangan besar yang dihadapi seluruh komunitas penerbangan.

Hubungan dari udara ke darat yang ada saat ini untuk transmisi data pesawat melalui sistem komunikasi dan pelaporan pesawat, katanya.

Akhir pekan lalu, Rabu (10/7) pesawat Airbus A320 Mendarat Darurat di Pulau Canary, Madrid.

Pesawat Airbus A320 itu diduga mengalami masalah dengan mesin setelah terbang dari Pulau Canary dan akhirnya memutar kembali untuk melakukan pendaratan darurat, Peristiwa ini dilaporkan otoritas Bandara Nasional Spanyol AENA.

Pesawat Spanyol itu terbang dari Las Palmas di Pulau Gran Canaria menuju Oslo, Norwegia, papar juru bicara AENA Karen Martel.

Tidak ada yang terluka dalam kasus ini, meski pesawat sudah terbang selama sepuluh menit.

Martel menyangkal laporan bahwa salah satu mesin pesawat terbakar.

Dia juga tidak tahu berapa penumpang yang ada dalam pesawat, meski dilaporkan ada 180 penumpang. para penumpang akan dipindahkan ke pesawat lainnya untuk terbang menuju Oslo, pada tengah hari, tambah Martel.(*)

COPYRIGHT © 2009

Rabu, 08 Juli 2009

Kabut Asap, Bandara di Riau Ditutup 30 Menit


Akibat penutupan bandara, sejumlah jadwal penerbangan terganggu.
RABU, 8 JULI 2009, 09:05 WIB
Amril Amarullah
Riau Airlines lepas landas di tengah kabut (Antara/ FB Anggoro)

VIVAnews - Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru Riau, Rabu 8 Juli 2009, ditutup selama 30 menit akibat kabut asap. Akibatnya, sejumlah jadwal penerbangan terganggu.

Kepada VIVAnews, Duty Manager SSK II Pekanbaru, Ibnu Hasan mengatakan, jarak pandang pada pukul 07.00 WIB di kawasan SSK II sempat di bawah seribu meter. "Tadi jarak pandang hanya 800 meter. Jadi bandara sempat tutup sekitar 30 menit," ujarnya.

Akibat penutupan tersebut, jadwal penerbangan pun terganggu. "Mandala yang harusnya sudah terbang dari Pekanbaru tujuan Jakarta pada pukul 7.00 WIB terpaksa ditunda. Baru pukul 7.30 WIB mereka bisa terbang," ujarnya.

Ia menambahkan saat ini jarak pandang kembali normal. "Sudah di atas seribu meter," ujarnya.

Sementara itu, Staf BMKG Pekanbaru, Riau, Warih kepada VIVAnews mengatakan, data terakhir dari satelit NOAA 18 terdapat 5 titik api di Riau, yakni 3 di Rokan Hilir dan 2 di Bengkalis.

"Namun demikian di daerah tersebut akan turun hujan ringan. Jadi untuk dua hari ke depan untuk sementara Riau bebas dari kabut asap. Cuaca cerah dan berawan," katanya.

Laporan: Ali Azumar | Riau

• VIVAnews

Asap Tebal, Bandara Pekanbaru Tutup 30 Menit

Kabut asap di kawasan bandara membuat jadwal penerbangan terganggu.
RABU, 8 JULI 2009, 08:53 WIB
Hadi Suprapto
(Antara/ Yusran Uccang)

VIVAnews - Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Riau, Rabu 8 Juli 2009, sempat tutup sekitar 30 menit karena asap tebal.

Kabut asap di kawasan bandara membuat jadwal penerbangan terganggu. Padahal, Riau telah diguyur hujan dan hanya terdapat lima titik api kebakaran hutan.

Duty Manager Sultan Syarif Kasim Pekanbaru Ibnu Hasan mengatakan, jarak pandang pada pukul 07.00 di kawasan Sultan Syarif Kasim sempat di bawah seribu meter. "Tadi jarak pandang hanya 800 meter. Jadi bandara sempat tutup sekitar 30 menit," kata dia kepada VIVAnews.

Akibat penutupan tersebut, jadwal penerbangan pun terganggu. "Mandala yang harusnya sudah terbang dari Pekanbaru tujuan Jakarta pada pukul 7.00 WIB terpaksa ditunda. Baru pukul 7.30 WIB mereka bisa terbang," ujarnya.

Ia menambahkan saat ini jarak pandang kembali normal. "Sudah di atas seribu meter," ujarnya.

Staf Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Pekanbaru Warih mengatakan, data terakhir dari satelit NOAA 18 terdapat lima titik api di Riau, yakni tiga titik di Rokan Hilir dan sisanya di Bengkalis.

"Namun demikian di daerah tersebut akan turun hujan ringan. Jadi untuk dua hari ke depan untuk sementara Riau bebas dari kabut asap. Cuaca cerah dan berawan," katanya.

Laporan: Ali Azumar l Pekanbaru

-Jadi yang paling dulu tahu hasil Pilpres 2009! Ikuti Quick Count tercepat dan terakurat. Update tiap jam! Ketik REGHASIL kirim ke 9386. Tarif Rp 1.000 per SMS, untuk semua operator.
-Untuk mengenang kepergian Michael Jackson, aktifkan RBT Michael Jackson sekarang juga DI SINI.

• VIVAnews

Selasa, 07 Juli 2009

Ledakan Tabung Gas BMG Makassar Tewaskan Operator


Ledakan Tabung Gas BMG Makassar Tewaskan Operator
Petugas berusaha memadamkan api yang membakar gudangelpiji di Bandung beberapa waktu lalu. (ANTARA/Rezza Estily)

Makassar (ANTARA News) - Ledakan tabung pengisian balon gas udara radiozone milik BMG stasiun Meteriologi Sultan Hasanuddin Makassar tewaskan satu orang operator.

Ledakan hebat dari tabung gas di pangkalan pengisian kantor Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) yang berada dalam kompleks Bandara Udara Sultan Hasanuddin Makassar ini, menewaskan Warsito (49), operator pengisian gas ke dalam balon udara. Senin sekitar pukul 20.00 Wita malam

Informasi yang dihimpun menyebutkan, Warsito, tenaga honorer selama tiga tahun di kantor milik Dishub Sulsel ini tewas dalam perjalan menuju Rumah Sakit (RS) Angkatan Udara Hasanuddin

Kepala Stasiun Meteorologi kelas 1 Sultan Hasanuddin, Linda, mengungkapkan ledakan gas ini terjadi saat Warsito melakukan persiapan pengisan gas ke dalam balon udara. Diduga posisi korban dekat tabung dan saat pengisian tidak ada orang yang melihatnya.

Sedangkan penyebab ledakan belum bisa diketahui secara pasti. Namun ledakan diduga terjadi saat operator sedang mengisi balon gas dari tabung gas.

"Banyak faktor dan bemacam-macam. Mungkin campurannya agak bagaimana-bagaimana, " jelasnya

Dia menuturkan, tabung gas transmiter pengisian balon gas radiozone ini meledak saat Warsito sedang mengisinya sendirian di pangkalan, yang juga ikut porak-poranda akibat ledakan hebat dari gas yang beratnya 50 kilogram dan campuran zat-zat kimia dalam balon ini.

Dia menjelaskan, pengisian tabung gas yang menghasilkan gas hidrogen ini telah dilakukan sesuai standar prosedur yang ada.

Campuran zat kimia dalam balon udara tersebut adalah silikon kasar seberat 1,505 gram, silikon halus seberat 0,305 gram, coustik soda seberat 3,58 liter serta air sebanyak 13 liter.

Linda menjelaskan, bahwa balon udara radiozone yang rencananya akan diterbangkan selasa (7/7) ini berfungsi sebagai balon pengamatan dari lapisan permukaan sampai keatas udara dengan radus pantauan antara 100 - 150 kilometer berbagai arah dan ketinggian. Juga sebagai pengamatan suhu, kelembaban, arah angin dan kecepatan angin diatas udara Makassar.

Tim Gegana dari Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Selatan dan Barat (Selselbar) dan tim Labolatorium Forensik (Labfpor) Mabes Polri yang tiba di Tempat kejadian perkara (TKP) langsung mengamankan dan memasang police line untuk mengidentifikasi sisa ledakan yang berada pangkalan dekat kantor BMG ini

Sementara di kediaman almarhum, sedang dilaksanakan upacara pengajian dan persiapan pemakaman selasa (7/7). Rencananya ayah dua anak ini akan dimakamkan di Maros.(*) COPYRIGHT © 2009

Senin, 06 Juli 2009

Kabut Asap Masih Selimuti Riau

Kabut asap ini disebabkan banyaknya titik api di Sumetara, termasuk Riau.
SENIN, 6 JULI 2009, 10:17 WIB
Amril Amarullah
Kabut asap selimuti kota Pekanbaru, Riau (Ali Azumar | Riau)

VIVAnews - Riau diselimuti asap tebal sejak Minggu 5 Juli 2009. Hingga hari ini, Senin 6 Juli 2009 kabut asap masih menyelimuti kota Riau. Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Pekanbaru mengidentifikasi jarak pandang hanya 1000 meter.

Kepada VIVAnews, staf analisis BMKG Pekanbaru Ardi menjelaskan, kabut asap ini disebabkan banyaknya titik api di Sumetara, termasuk Riau.

Bahkan sejak, Minggu 5 Juli 2009, terdapat 227 titik api di Sumetara. Dari jumlah tersebut 161 terdapat di Riau, dan menyebabkan jarak pandang sekitar satu kilometer hingga siang harinya.

Menurut staf analisis BMKG Pekanbaru, Ardi, dari 161 titik api tersebut tersebar hampir di seluruh kabupaten/kota di Riau. Seperti kabupaten Rokan Hilir terdapat 33 titik, Rokan Hulu 12, Kota Dumai 4, Bengkalis 39 dan Siak 20 titik.

Sedangkan di Kampar yang memiliki lahan gambut terdalam di dunia terdapat 13 titik api, Pelalawan 22 titik, Indragiri Hulu 5 titik dan Indragiri Hilir 13 titik.

Akibatnya, sejumlah penerbangan yang akan mendarat di Bandara Riau, ditutup hingga tiga jam, dan sejumlah pesawat harus dialihkan ke Bandara Padang, karena jarak pandang tidak memungkinkan.

Laporan: Ali Azumar | Riau

• VIVAnews

BPKP Serahkan Hasil Audit Pembangunan Ruang VIP Bandara Sultan Hasanuddin

BPKP Serahkan Hasil Audit Pembangunan Ruang VIP Bandara Sultan Hasanuddin
(bpkp.go.id)

Makassar (ANTARA News) - Hasil perhitungan kerugian negara kasus pembangunan ruang VIP Bandara Internasional Sultan Hasanuddin akhirnya rampung dan BPKP Sulsel berjanji menyerahkannya ke tim penyidik pekan depan

Setelah melakukan perhitungan selama enam bulan, hasil audit dugaan kerugian negara dalam pembangunan ruang VIP Bandara Sultan Hasanuddin Makassar akhirnya selesai juga.

Wawan Ridwan, kepala BPKP Sulsel di Makassar, Minggu, beralasan lambatnya proses perhitungan kerugian untuk memastikan hasil audit benar-benar valid dan tidak menzalimi orang lain.

Audit yang diserahkan ke penyidik korupsi baik kepolisian maupun kejaksaan itu betul-betul valid, jangan sampai data yang kita serahkan membuat seseorang menjadi korban, kata Wawan.

Ia mengatakan, investigasi suatu kasus harus benar-benar menggunakan data pembanding yang valid dan senantiasa melakukan klarifikasi data.

Keterlambatan penyerahan hasil audit menurut dia juga disebabkan bertumpuknya permintaan audit, tidak sebanding dengan jumlah Auditor di BPKP.

Sebelumnya, BPKP berjanji akan menyerahkan hasil audit pekan lalu, namun tertunda karena pergantian Kajati Sulsel dari Mahfud Mannan ke Adjat Sudrajat.

Asisten Intlijen kejati Sulsel, Andi Abdul Karim yang dihubungi terpisah mengeluhkan hasil audit VIP Bandara Hasanuddin yang belum juga diterima.

Total seluruh kasus yang menunggu hasil audit dari BPKP lebih dari 10 kasus dan yang paling lama kasus VIP Bandara yang sudah dimintakan sejak Februari lalu, ujar Andi Karim.

Penyelidikan dilakukan Kejati Sulsel setelah pembangunan ruang VIP Bandara Sultan Hasanuddin belum juga selesai dengan anggaran Rp5 miliar.(*)

Minggu, 05 Juli 2009

Kabut Selimuti Riau, Bandara Ditutup 3 Jam

Saat ini jarak pandang sudah 1000 meter. Namun kabut asap masih menyelimuti Riau.
MINGGU, 5 JULI 2009, 18:40 WIB
Amril Amarullah
Riau Airlines lepas landas di tengah kabut (Antara/ FB Anggoro)

VIVAnews - Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru, Riau yang tadi siang sempat ditutup, kini sudah dibuka kembali. SSK II sempat ditutup karena jarak pandang hanya 800 meter akibat tebalnya kabut asap, Minggu 5 Juli 2009.

Duty Manager SSK II Pekanbaru, Ibnu Hasan kepada VIVanews mengatakan, bandara sempat ditutup pukul 13.00 WIB hinga 15.00 WIB tadi. "Jarak pandang tidak memungkinkan untuk dilakukan penerbangan. Jadi sempat ditutup," ujarnya.

Ditambahkannya, saat ini jarak pandang sudah 1000 meter. Namun kabut asap masih menyelimuti Riau, termasuk areal bandara. "Namun masih memungkinkan dilakukan penerbangan," tambahnya.

Pihaknya masih melakukan pemantauan untuk mewaspadai bila kabut asap makin tebal. Bila jarak pandang dibawah seribu meter, maka akan dilakukan penutupan bandara kembali.

Dari pantauan VIVAnews, dari pagi hingga menjelang malam, kabut asap masih menyelimuti Riau. Hal ini disebabkan dari 277 titik api yang berada di Sumetera, 161 terdapat di Riau.

Titik api tersebut tersebar hampir di seluruh kabupaten/kota di Riau, seperti kabupaten Rokan Hilir terdapat 33 titik, Rokan Hulu 12, Kota Dumai 4, Bengkalis 39 dan Siak 20 titik.

Sedangkan di Kampar yang memiliki lahan gambut terdalam di dunia terdapat 13 titik api, Pelalawan 22 titik, Indragiri Hulu 5 titik dan Indragiri Hilir 13 titik.

Laporan: Ali Azumar | Riau

• VIVAnews

Bandara Pekanbaru Kembali Dibuka

Bandara Pekanbaru Kembali Dibuka

Pekanbaru (ANTARA News) - Setelah ditutup hampir dua jam lebih, Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Kota Pekanbaru, Riau, dibuka kembali setelah jarak pandang di kota yang diselimuti kabut asap akibat kebakaran hutan itu, membaik.

Airport Duty Manager Bandara SSK II Pekanbaru, Ibnu Hasan, kepada ANTARA di Pekanbaru Minggu menyatakan jarak pandang sudah mencapai 1 kilometer, membaik dari sebelumnya yang hanya sekira 800 meter.

Bandara SSK II sempat ditutup sejak pukul 13.00 WIB hingga sekitar pukul 15.00 WIB karena jarak pandang mengkhawatirkan bagi keselamatan penerbangan.

Ketika bandara ditutup, sejumlah penerbangan dari Jakarta ke Pekanbaru pendaratannya dialihkan ke kota lain seperti Padang, Sumatera Barat, dan Medan, Sumatera Utara.

Ia menambahkan, aktivitas pendaratan dan lepas landas di Bandara SSK II kembali normal.

"Saat ini sejumah pesawat dari beberapa maskapai penerbangan sudah bisa melakukan pendaratan dan lepas landas di bandara SSK II," katanya.

Sementara itu, kabut asap sisa kebakaran hutan dan lahan yang melanda sejumlah wilayah di Provinsi Riau terus menyelimuti ibukota, Kota Pekanbaru sejak Minggu pagi.(*)

Asap Selimuti Riau,Garuda Mendarat di Padang

Kabut asap yang melanda Riau menyebabkan bandara Pekanbaru ditutup
MINGGU, 5 JULI 2009, 16:01 WIB
Amril Amarullah
Kabut asap selimuti kota Pekanbaru, Riau (Ali Azumar | Riau)

VIVAnews - Kabut asap yang melanda Riau, mengakibatkan pesawat Garuda dengan penerbangan Jakarta-Pekanbaru dialihkan pendaratannya ke Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Sumatera Barat, Minggu 5 Juli 2009.

Kepala Divisi Lalu Lintas Udara BIM Budi Alzok, pendaratan itu dilakukan karena Bandara Sultan Syarif Kasim ditutup akibat kabut asap.

"Pesawat Garuda dengan nomor penerbangan 174 terpaksa mendarat di BIM karena kabut asap yang melanda Riau menyebabkan bandara Pekanbaru ditutup," kata Budi Alzok pada VIVAnews.

Pesawat Garuda tersebut mendarat sekitar pukul 14.25 WIB. Menurut rencana, pesawat yang mestinya mendarat di Bandara Hang Nadim Pekanbaru.

Sejauh ini, pihak BIM belum bisa memastikan jumlah penumpang pesawat yang berada di pesawat tersebut.

"Kita baru melakukan komunikasi dengan pilot pesawat dan belum dapat dipastikan berapa jumlah penumpang yang berada di dalamnya," kata Budi.

Laporan: Eri Naldi | Padang

• VIVAnews

Tiga Pesawat Tujuan Pekanbaru Alihkan Pendaratan

Tiga Pesawat Tujuan Pekanbaru Alihkan Pendaratan
Pesawat Riau Airlines lepas landas di Bandara SSK II yang diselimuti asap, Minggu (5/7). (ANTARA/FB Anggoro)

Pekanbaru (ANTARA News) - Tiga pesawat rute Jakarta-Pekanbaru yang harusnya mendarat di Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II, terpaksa mendarat di kota lain karena kabut asap menyelimuti Ibukota Provinsi Riau itu yang menyebabkan jarak pandang hanya kurang dari satu kilometer.

Airport Duty Manager Bandara SSK II Pekanbaru, Ibnu Hasan, kepada ANTARA Minggu mengatakan, jarak pandang di udara Pekanbaru hanya 800 meter sehingga pengelola terpaksa menutup sementara Bandara SSK II karena alasan keselamatan penerbangan.

Tiga pesawat yang sudah lepas landas dari Jakarta menuju Pekanbaru, yakni Batavai Air, Garuda Indonesia, dan Sriwijaya Air terpaksa mengalihkan pendaratan di kota lain.

Batavia Air dan Garuda Indonesia mendarat di Bandara Internasional Minang Kabau, Padang, Sumatera Barat sedangkan Sriwijaya Air mendarat di Bandara Internasional Polonia, Medan, Sumatera Utara.

Sampai berita ini ditulis, pengelola Bandara SSK II belum berani membuka bandara untuk aktivitas penerbangan. Sesuai peraturan Departemen Perhubungan jarak pandang minimal untuk aktivitas penerbangan adalah diatas 1.000 meter.

Ratusan penumpang dilaporkan "menumpuk" di Bandara SSK II Pekanbaru karena terganggunya jadwal penerbangan.

Sementara itu, kabut asap sisa kebakaran hutan dan lahan yang melanda sejumlah wilayah di Provinsi Riau terus menyelimuti Kota Pekanbaru sejak Minggu pagi.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru menyatakan kabut asap diduga kuat merupakan hasil dari kebakaran lahan dan hutan yang melanda sejumlah wilayah di Riau.

Pantauan terakhir dari satelit NOAA 18 menunjukan 161 titik api tersebar di Riau, penyumbang terbesar dalam jumlah titik api kebakaran hutan di seluruh Sumatera yang berjumlah 277 titik api.
(*)

COPYRIGHT © 2009