Pada kesempatan itu, lulusan pertama BIFA sebanyak 21 orang langsung diterima oleh PT Garuda Indonesia.

Direktur Utama PT Garuda Indonesia, Emirsyah Satar mengakui, pihaknya ikut menyeleksi para calon pilot itu.

"Tahun ini, kami butuh 100-120 pilot baru dan ini akan berlangsung hingga 2014. Saat itu, proyeksi total pesawat kami mencapai 116 unit dari saat ini 67 unit," kata Emirsyah.

Emirsyah mengaku, tahun ini saja Garuda akan mendatangkan 24 pesawat baru. "Untuk itu, diperlukan pasokan pilot-pilot baru per tahun hingga 2014," katanya.

Emirsyah juga menyebut, untuk memenuhi kebutuhan itu, pihaknya juga bekerja sama dengan sejumlah sekolah pilot seperti STIP Curuq, Malaysia dan Cebu Filipina.

"Dari Curuq tahun ini akan dapat tambahan 41 lulusan pilot baru, sekitar 20-an dari Malaysia," kata Emirsyah.

Instruktur asing
Chairman BIFA Robby Djohan mengaku, sampai saat ini BIFA masih diperkuat oleh 9-10 instruktur asing.

Namun, lanjut Robby, pihaknya berkomitmen untuk terus menambah tenaga instruktur domestik.

"Tahun ini 10 instruktur kami didik dengan biaya mencapai Rp6 miliar," katanya.

Berikutnya per tahun dua hingga empat instruktur akan dididik untuk memperkuat BIFA hingga tercapai sekitar 20 instruktur.

"Kami berambisi menjadi salah satu sekolah pilot terbaik di Asia Tenggara dalam beberapa tahun ke depan," kata Robby.

BIFA berlokasi di Kabupaten Buleleng, Bali dan memulai aktivitasnya sejak awal 2009.(Ant)