[ Sabtu, 12 September 2009 ]
District Manajer Sriwijaya Air Budiman menjelaskan, pihaknya sudah tiga hari membatalkan penerbangan dari Bandara Tjilik Riwut dan mengalihkan penumpang ke Bandara Syamsudin Noor, Banjarmasin. "Seandainya keadaan cuaca begini, otomatis semua penerbangan Sriwijaya Air kami cancel. Pembatalan dilakukan mulai Selasa (8/9) sampai hari ini," katanya kemarin (11/9).
Situasi asap di sekitar bandara memang sangat tebal. Menurut klaim dia, kerugian maskapai ditaksir mencapai Rp 5 miliar. Penumpang juga harus berkorban karena penerbangan dialihkan ke Banjarmasin. Penumpang harus menempuh jalan darat lebih dulu ke Banjarmasin. Seharusnya, saat ini terjadi panen penerbangan menjelang Lebaran. Tiket Sriwijaya Air hampir terjual habis. Bahkan, semua tiket H-3 sudah dipesan.
Bila kabut asap tersebut sama seperti pada 2006, kerugian besar mengancam pengusaha penerbangan. "Pada 2006, penerbangan sampai sebulan kami cancel. Apalagi, sekarang kabut asap dekat hari raya," ungkap Budiman.
"Area kebakaran di bandara, kok sampai tidak diperhatikan. Memang ini bencana bersama, tapi seharusnya (pemda setempat, Red) lebih proaktif. Sebab, ini pernah terjadi pada 2006," paparnya. (cah/jpnn/tof)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar