Ketapang, Kalbar (ANTARA News) - Helikopter MD500 milik PT Intan Perkasa yang mendarat darurat di Desa Tanjung Pasar, Kecamatan Muara Pawan, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, sampai Senin masih berada di lokasi kejadian.
Kepala Bandara Rahadi Oesman Ketapang Osdek Lutherman di Ketapang, Senin, menyatakan, helikopter yang disewa PT Nusantara Benua Air tersebut belum bisa diterbangkan karena masih menunggu utusan dari Direktur Keamanan Penerbangan Direktorat Jenderal Kementerian Perhubungan.
"Kami berharap dalam waktu dekat tim sudah datang ke Ketapang," katanya.
Selain itu, helikopter masih dalam proses perbaikan. "Hari ini `sparepart` (suku cadang) dan bahan bakar helikopter itu sudah dikirim ke lokasi," katanya.
Berdasarkan catatan pihak Bandara Rahadi Oesman, helikopter tersebut bernomor seri PK-TDL Hughes MD 500, buatan Amerika.
Sebelum mendarat darurat di Desa Tanjung Pasar, Kecamatan Muara Pawan, helikopter terbang dari Bandara Tjilik Riwut, Palangkaraya. Kalimantan Tengah.
Waktu berangkat Kamis (1/4) pukul 13.30 WITA dan akan mendarat di Ketapang pukul 15.12 WIB. Namun helikopter mengalami gangguan mesin dan mendarat darurat di Desa Tanjung Pasar pukul 15.09 WIB.
"Hanya dibutuhkan waktu empat menit lagi baru sampai di Ketapang," kata Rahayu Budi Utomo, Kepala Keamanan Penerbangan Bandara Rahadi Oesman.
Pilot helikopter tersebut Ari Herwindiya (34) beralamat di Sidoarjo, Jawa Timur. Ia bersama seorang teknisi bernama Phil Kawengian (60) beralamat di Depok. Kedua orang tersebut saat ini masih berada di Ketapang.
Setelah penggantian suku cadang dan mendapat izin penerbangan, mereka akan melanjutkan penerbangan dan kembali ke Pekan Baru, Riau.
Helikopter MD500 mendarat darurat sekitar 300 meter dari rumah Kepala Pos Polisi Tanjung Pasar.
Kepala Pos Polisi Tanjung Pasar Briptu Isa Anshari menyatakan sebelum mendarat helikopter mengeluarkan suara gemuruh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar