Rabu, 05 Agustus 2009
Penumpang dan Awak Pesawat Merpati Belum Dievakuasi
Jatuh di Papua Puing Merpati Ditemukan, Tak Ada Tanda Kehidupan
Chazizah Gusnita - detikNews
"Tim SAR yang barat sudah sampai di lokasi dan mendapatkan pesawat berkeping-keping," kata Direktur Operasi Merpati Nikmatullah kepada detikcom, Rabu (5/8/2009) pukul 16.00 WIB.
Nikmatullah mengatakan, di lokasi jatuhnya pesawat pada koordinat 04 42' 25" LS 140 36' 84" BT di ketinggian 9.300 mdpl, tidak ditemukan tanda-tanda kehidupan. "Tidak ada tanda-tanda kehidupan," tegasnya.
Rencananya pada Kamis (6/8/2009) akan dikirim kembali tim SAR ke Oksibil. Mereka terdiri dari 10 polisi, 10 anggota TNI, 3 anggota Kopassus, dan anggota KNKT.
"Dari Oksibil akan diterbangkan ke Ambisibil. Dari sana jalan kaki ke lokasi melalui barat pakai heli yang sama," jelasnya.
Pesawat Merpati yang jatuh pada Minggu 2 Agustus itu berisi 12 penumpang dan 3 kru. Pesawat kehilangan kontak dalam perjalanan Jayapura ke Oksibil.
(gus/nrl)
Tim SAR Tertahan Cuaca Buruk
Akibatnya kedelapan anggota tim SAR yang diangkut helikopter Kamov dari Oksibil, tertahan di Kiwirok, kata Kapolres Pegunungan Bintang AKBP Michael ketika dihubungi ANTARA dari Jayapura, Rabu.
Michael mengakui tim SAR masih tertahan di Kiwirok akibat cuaca yang terus memburuk sehingga rencana evakuasi belum dapat dilakukan.
"Kami belum dapat memastikan kapan tim tersebut tiba di lokasi karena semua tergantung cuaca," tegasnya.
Menurutnya, walaupun tim SAR belum berhasil tiba di lokasi jatuhnya pesawat, namun masyarakat yang didampingi satu regu anggota TNI-AD berhasil mendekati lokasi jatuhnya pesawat naas itu.
Mereka saat ini sedang menyiapkan berbagai kemungkinan untuk mendukung proses evakuasi, jelas Kapolres.
Lokasi pesawat twin otter ditemukan oleh pilot Erick dan Mark dari AMA sekitar pukul 06.25 WIT. Kedua pilot dari missionaris itu tergabung dalam tim SAR Sentani.
Pesawat naas dengan kode MZ 9760 D yang dipiloti Qadrianova dan co pilot Pramudya serta teknisi Supriadi itu membawa 12 penumpang dan dua balita. (*)
COPYRIGHT © 2009
Merpati Jatuh di Papua Tindakan SAR Dilanjutkan via Darat & Udara
Nograhany Widhi K - detikNews
"Semalam direncanakan 2 kru akan berangkat ke lokasi. Ada 2 helikopter yang akan round up di Oksibil. Jaraknya ke lokasi sekitar 9 mil," ujar Kabag Humas Basarnas Gagah Prakoso ketika dihubungi detikcom, Rabu (5/8/2009).
2 Helikopter tersebut salah satunya milik TNI Angkatan Udara (AU). Sementara Tim SAR juga mendekati lokasi via jalan darat.
"Cuaca mudah-mudahan mendukung," tuturnya.
Pesawat bernomor registrasi PK-NVC dinyatakan jatuh pada koordinat 04 42' 25" LS 140 36' 84" BT di ketinggian 9300 kaki pegungungan Maoke, Oksibil, Senin 4 Agustus kemarin pukul 06.10 WIT. Ekor pesawat Merpati ditemukan oleh Capt Eric Douglas yang tergabung dalam Tim SAR Gabungan.
(nwk/nwk)
Selasa, 04 Agustus 2009
Pesawat Merpati Ditemukan, Nasib Penumpang Belum Jelas
sumber: Tempointeraktif.com
Selasa, 04 Agustus 2009 | 07:56 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta - Pesawat jenis Twin Otter milik Merpati Nusantara Airlines yang sempat hilang kontak saat terbang dari Bandara Sentani, Jayapura menuju Oksibil di Kabupaten Pegunungan Bintang, pada Minggu (2/8) lalu, pagi ini telah ditemukan, Selasa (4/8), di daerah Ampisibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.
Menurut Komandan Lapangan Udara Jayapura, Kolonel Penerbang Suwandi Miharja, yang juga bertindak sebagai ketua tim SAR pencarian, pesawat naas itu ditemukan oleh Kapten Erik saat terbang dengan menggunakan Caravan dalam upaya pencarian pada Selasa (4/8) pagi ini. "Ditemukan tadi pagi pukul 06.00 WIT," kata Suwandi saat ditemui di Hanggar Lapangan Udara Sentani, Jayapura, pagi ini.
Menurut Suwandi pesawat ditemukan di ketinggian 9300 feet dan dari angkasa hanya terlihat ekor pesawatnya. Medan yang sulit, membuat tim SAR yang akan melakukan proses evakuasi, diperkirakan harus bekerja keras untuk sampai lokasi melalui jalur darat. "Nasib penumpang dan krunya belum diketahui pasti. Tapi kini tim SAR telah disiapkan untuk evakuasi dengan menggunakan satu pesawat helikopter jenis Camoov ke lokasi jatuhnya pesawat," ujar Suwandi.
CUNDING LEVI
Senin, 03 Agustus 2009
Merpati Bantah Enam Penumpang Tidak Masuk Daftar Manifes
sumber: Tempointeraktif.com
Senin, 03 Agustus 2009 | 20:36 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta - PT Merpati Nusantara Airlines membantah kabar enam orang penumpang yang tidak masuk dalam manifes pesawat jenis Twin Otter yang hilang pada saat terbang dari Bandar Sentani ke Oksibil, Papua kemarin (2/8).
"Kami pastikan tidak ada penumpang yang tidak masuk dalam manifes," ujar juru bicara Merpati Nusantara Airlines Sukandi ketika dihubungi hari ini.
Ia mengatakan laporan resmi soal tidak tercantumnya keenam nama tersebut dalam manifes belum diperolehnya.
Pencarian pesawat Merpati bernomor register MZ 9760D dihentikan pada pukul 14.30 WIT karena cuaca tidak memungkinkan. "Kami akan memulai kembali pencarian pada 06.00 WIT esok," katanya.
Ia mengatakan pencarian pesawat hari ini tidak membuahkan hasil. "Tim krisis kami di Jakarta bekerja sama dengan SAR (Search and Rescue) di Papua belum menemukan titik posisi di mana hilangnya pesawat," tutur Sukandi.
Penumpang yang hilang terdiri dari 11 orang dewasa, dua anak-anak, dan tiga kru pesawat.
Enam nama lainnya muncul ketika anggota keluarganya melaporkan soal keikutsertaan mereka dalam penerbangan tersebut. Enam anam yang tidak ada dalam manifes pesawat adalah Alidah Bidahana (perempuan), Melky Yor (anak), Demianus Kaladana (pria), Berdanus Lefki (pria), Simayon (pria), dan Kris Tekege (pria).
SORTA TOBING
Minggu, 02 Agustus 2009
Pesawat Merpati Diduga Mendarat Darurat di Tempat Terpencil
sumber: Tempointeraktif.com
Minggu, 02 Agustus 2009 | 20:34 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta - General Manager Corporate Secretary PT Merpati Nusantara Airlines (Persero), Sukandi, optimistis pesawat Merpati jenis Twin Otter bernomor register MZ 9760D hanya mendarat darurat di satu lokasi di daerah terpencil di dekat Lapang terbang Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.
"Kami optimistik pesawat hanya mendarat darurat berdasarkan beberapa informasi yang kami terima," ujar Sukandi, Minggu (2/8) malam.
Menurut Sukandi, ada empat titik yang diduga lokasi pendaratan darurat. TItik tersebut di antaranya Tanah Hitam, Towes, dan Datom. Untuk memastikan informasi itu, tim search and rescue yang dipimpin Kolonel Suwandi dari Lanud Papua akan melanjutkan penelusuran besok pagi mulai pukul 06.00 waktu setempat. "Kami sore ini menghentikan sementara penelusuran karena sudah malam dan cuaca gelap," ujar Suwandi.
Sebelumnya dilaporkan pesawat yang membawa tiga awak dan 12 penumpang kehilangan kontak dengan petugas lapangan terbang Oksibil. Pesawat tersebut berangkat dari Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura, menuju Oksibil pukul 10.15 waktu setempat. Seharusnya pesawat mendarat di Lapangan Terbang Oksibil pukul 11.05 waktu setempat.
Sampai berita ini diturunkan, pihak Merpati belum menerima informasi tentang situasi para awak dan penumpangnya.
MARIA HASUGIAN
Tunggu Merpati Ditemukan, KNKT Belum Investigasi
sumber: Tempointeraktif.com
Minggu, 02 Agustus 2009 | 20:10 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) belum menginvestigasi insiden hilangnya pesawat milik PT Merpati Nusantara Airlines di Papua.
"KNKT baru akan bekerja setelah Tim SAR menemukan pesawat tersebut," kata juru bicara KNKT, JA Barata, melalui telepon, Minggu (2/8).
Menurut Barata, pencarian pesawat dan evakuasi korban harus menjadi prioritas sebelum pelaksanaan investigasi. Setelah seluruh proses pencarian dan evakuasi selesai, baru Tim Investigasi KNKT akan bekerja. "Penyelamatan manusia harus didahulukan," ujar dia.
Hanya, hingga saat ini KNKT terus melakukan verifikasi rekam jejak pesawat jenis Twin Otter beregister PK UFC tersebut. Verifikasi juga dilakukan terhadap perjalanan pesawat sejak lepas landas hingga waktu kehilangan kontak dengan menara pengawas Bandara Sentani, Jayapura.
Sedianya, pesawat yang berangkat dari Bandara Sentani pada Minggu (2/8) sekitar pukul 10.15 WIT ini akan tiba di Lapangan Terbang Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, pada pukul 11.05 WIT. Namun, pesawat berpenumpang 11 orang dewasa, dua bayi, dan tiga awak tersebut tiba-tiba hilang kontak.
WAHYUDIN FAHMI
Pencarian Merpati Sementara Dihentikan, Cuaca di Oksibil Berkabut
sumber: Tempointeraktif.com
Minggu, 02 Agustus 2009 | 18:38 WIB
TEMPO Interaktif, Jayapura - Pencarian pesawat Merpati jenis Twin Otter bernomor register MZ 9760D yang hilang kontak saat terbang dari Bandara Sentani menuju Lapangan Terbang Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, dihentikan sementara karena cuaca. Menurut warga setempat, Minggu (2/8), Kota Oksibil memang seharian cuacanya berkabut.
Salah satu warga di Oksibil, Robert Sijabat, mengatakan kondisi cuaca di wilayah Oksibil yang merupakan ibukota Kabupaten Pegunungan Bintang memang selama ini dikenal berkabut dibanding wilayah lainnya di Papua. "Seharian cuacanya berkabut. Bahkan saya pernah balik ke Jayapura, saat hendak mandarat di Oksibil akibat kabut tebal di atas bandara," katanya saat di telepon, Minggu.
Dari data yang didapat, pesawat ini dikabarkan sudah mendekati wilayah Oksibil, tapi tiba-tiba hilang kontak dengan petugas Lapangan Terbang Oksibil. Saat ini, pencarian pesawat naas dari Tim SAR Papua dihentikan sementara akibat faktor cuaca.
Pesawat tersebut berangkat dari Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura, menuju Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang. Seharusnya pesawat mendarat di di Lapangan Terbang Oksibil pukul 11.05 waktu setempat.
Inilah nama-nama penumpang pesawat Merpati:
Lauren (pria)
Yustinus (pria)
Simio (pria)
Yohanes (pria)
Basilus (pria)
Edy (pria)
Yanes (pria)
Yacob (pria)
Nelvina (perempuan)
Martina, (perempuan)
Nutulo (anak-anak)
Oliver (anak-anak)
Sementara itu ada tiga orang kru pesawat yakni
Qadrianova (pilot/kapten),
Pramudya (asisten pilot),
Supiadi (tekhnik/mesin).
Nama-nama Penumpang Merpati yang Hilang Menuju Oksibil
sumber: Tempointeraktif.com
Minggu, 02 Agustus 2009 | 17:54 WIB
TEMPO Interaktif, Jayapura - Merpati jenis Twin Otter bernomor register MZ 9760D yang hilang kontak saat terbang dari Bandara Sentani menuju Lapangan Terbang Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Minggu (2/8) siang tadi membawa delapan pria dewasa, dua perempuan dewasa, dan dua anak-anak.
Inilah nama-nama penumpang pesawat Merpati:
Lauren (pria)
Yustinus (pria)
Simio (pria)
Yohanes (pria)
Basilus (pria)
Edy (pria)
Yanes (pria)
Yacob (pria)
Nelvina (perempuan)
Martina, (perempuan)
Nutulo (anak-anak)
Oliver (anak-anak)
Sementara itu ada tiga orang kru pesawat yakni
Qadrianova (pilot/kapten),
Pramudya (asisten pilot),
Supiadi (tekhnik/mesin).
Pesawat tersebut berangkat dari Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura, menuju Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang. Seharusnya pesawat mendarat di di Lapangan Terbang Oksibil pukul 11.05 waktu setempat.
CUNDING LEVI