Kamis, 18 Maret 2010

Air Asia Butuh Dukungan Stakeholder

Makassar (ANTARA News) - Keterlibatan "stakeholder" sangat dibutuhkan untuk mengurangi beban operasional maskapai penerbangan Air Asia agar tetap mempertahankan rute penerbangan internasionalnya di Makassar.

Ketua Biro Perjalanan Wisata (Asita) Sulawesi Selatan Irham Ilyas di Makassar, Kamis, mengatakan upaya pemerintah dalam meminimalisir tingginya beban operasional penerbangan maskapai Air Asia di Makassar dianggap belum cukup, untuk itu keterlibatan pihak-pihak lain jelas sangat dibutuhkan.

Menurut dia, sebaiknya pihak-pihak lainnya bisa mendukung upaya pemerintah dan pihak Bandara Sultan Hasanuddin yang telah menggratiskan "landing fee" bagi maskapai penerbangan itu.

"Bantuan-bantuan itu masih belum cukup, buktinya mereka (Air Asia) masih saja merugi," ucapnya.

Menurut dia, untuk mempertahankan eksistensi rute penerbangan internasional, peranan praktisi pariwisata, agen travel dan pihak lainnya bisa memiliki tanggung jawab untuk membantu pemerintah mempertahankan keberadaan maskapai penerbangan ini.

Apalagi, lanjutnya, penutupan rute penerbangan internasional Air Asia di beberapa daerah justru lebih menguntungkan Sulsel sebagai satu-satunya daerah yang melayani rute penerbangan internasional dan keberadaannya bisa mengembalikan pencitraan pariwisata Sulsel.

Dia mengaku, sangat memberikan apresiasi terhadap upaya Pemprov Sulsel yang mempertahankan maskapai penerbangan ini dengan bersedia memenuhi kebutuhan Air Asia untuk menekan tingginya biaya operasional.

"Pemrov sangat bersungguh-sungguh ingin menangani masalah Air Asia, termasuk mengadakan kantor dan staf gratis untuk Air Asia," ujarnya.

Sementara itu, Pemprov Sulsel dan maskapai penerbangan Air Asia akan menandatangani perpanjangan kontrak pada 26 Maret 2010.

Kepala Dinas Pariwisata Sulsel Syuaib Mallombasi mengatakan, penandatanganan perpanjangan kontrak tersebut akan dilakukan pada penyelenggaraan gebyar promosi pariwisata Sulsel, sekaligus peluncuran awal "Visit South Sulawesi 2012".

Dengan penandatanganan kontrak tersebut, menurut dia, Air Asia diharapkan bersedia mempertahankan rute penerbangan Makassar-Kualalumpur yang semula akan ditutup oleh maskapai tersebut.

Maskapai penerbangan Air Asia semula berencana menutup rute penerbangan dari Makassar ke Malaysia pada 25 Februari 2010 karena jumlah penumpang yang semakin menurun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar