Jakarta (ANTARA News) - PT Garuda Indonesia (Garuda) sedang dalam proses menunjuk penjamin emisi (underwiter) untuk penawaran saham perdananya (IPO atau Go Public) Juni tahun ini, demikian Direktur Utama Garuda Emirsyah Satar di Jakarta, Rabu.
"Proses penetapan underwriter sedang berlangsung, diharapkan segera diperoleh hasilnya," kata Emirsyah Satar, usai menerima sertifikat penghargaan "4-Star SkyTrax Airline Ranking."
Menurut Emirsyah, persiapan IPO sudah dimulai sejak kuartal empat 2009, sedangkan persiapan lainnya seperti aspek hukum, penetapan penasehat keuangan dan penetapan nilai perusahaan sudah berlangsung jauh hari sebelum itu.
Emirsyah belum berani merinci nilai saham perusahaan saat IPO dengan hanya menjelaskan bahwa jumlah saham yang akan dilepas ke pasar modal maksimal 40 persen. "Jadi sangat tergantung situasi pasar," katanya.
Garuda berharap dana hasil IPO mencapai 300 juta dolar AS, atau setara sekitar Rp2,7 triliun, sedangkan IPO adalah rangkaian dari restrukturisasi perusahaan demi meningkatkan kinerja perseroan.
"Hasil emisi saham akan digunakan ekspansi usaha, juga untuk membiayai penambahan pesawat, peremajaan pesawat, termasuk peningkatan kualitas layanan," tegasnya.
Emirsyah menjelaskan, dalam IPO tersebut nantinya sudah termasuk saham hasil konversi utang terhadap Mandiri.
Sementara itu Menteri BUMN Mustafa Abubakar mendukung langkah Garuda melakukan IPO karena sejalan dengan upaya meningkatkan kinerja perusahaan.
Pada 2010, manajemen Garuda menargetkan pertumbuhan laba sebesar 20 persen menjadi sekitar Rp1,2 triliun, dari proyeksi laba 2009 sekitar Rp1 triliun.
"Kami memperkirakan pertumbuhan Garuda bisa mencapai 20 persen dibanding tahun lalu," kata Emisryah.
Pada saat yang sama pada 2010 pendapatan juga ditargetkan tumbuh menjadi Rp21,6 triliun, dari tahun 2009 sebesar Rp18 triliun.(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar