Jakarta (ANTARA News) - Maskapai penerbangan swasta terbesar, Lion Air, tengah mengkaji kemungkinan memesan 10 pesawat baru berbadan lebar pada semester kedua tahun ini.
"Kami sedang pelajari untuk menambah 10 pesawat wide body (badan lebar) semester kedua tahun ini," kata Presiden Direktur Lion Air Rusdi Kirana menjawab pers di Jakarta, Selasa.
Rusdi menjelaskan, 10 pesawat berbadan lebar yang akan dipesan Lion kemungkinan adalah Boeing 777 dan A-330 300.
"Pembiayaannya (untuk pembelian red), kemungkinan besar dari pihak ketiga. Sebagian besar dari Eropa, salah satunya adalah BNP Paribas," kata Rusdi.
Rusdi mengakui, 10 pesawat itu akan dioperasikan untuk pembukaan sejumlah rute baru di kawasan Asia Timur seperti Jepang dan negara lainnya.
Rusdi optimis mampu mendatangkan pesawat berbadan lebar itu, menyusul reputasi perusahaannya yang dipercaya lembaga keuangan global untuk memesan 178 pesawat B737-900ER.
"Meski pesanan jangka pendek. Kami optimis," katanya singkat.
Sejak akhir tahun 2009, maskapai ini sudah mengoperasikan dua pesawat berbadan lebar B747-400 untuk rute Jakarta-Jeddah pulang pergi.
30 ATR
Rusdi juga mengakui, pihaknya juga menambah pesanan jenis pesawat ATR untuk dioperasikan di daerah pengumpan (feeder) di sejumlah daerah kabupaten di Indonesia.
"Saat ini kami sudah punya tiga ATR baru antara lain untuk melayani Manado dan sekitarnya. Rencananya, besok (6/1) untuk Manado dan sekitarnya akan dimulai dan dihadiri dubes Perancis untuk Indonesia," katanya.
Rusdi mengatakan, awalnya Lion memesan 15 pesawat, tetapi karena potensi pengumpan di Indonesia cukup besar, maka pesanan ditingkatkan jadi 30 pesawat.
"Tiga puluh pesawat itu secara bertahap akan dikirim hingga 2012," katanya.
Sejumlah kabupaten kota yang diincar tahun ini oleh Lion, tambah Rusdi, antara lain Medan dan sekitarnya, NTB-NTT dan sekitarnya.
"Setelah mereka terbang dari kabupaten kota dengan ATR yang dioperasikan Wings Air, anak usaha Lion Air, selanjutnya ke kota-kota besar menggunakan Lion Air," katanya.(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar