Nurseffi Dwi Wahyuni - detikNews
Mataram - Kunjungan kerja jajaran direksi PT PLN (Persero) ke Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) penuh ketegangan. Pasalnya, Pesawat Fokker 50 MK 050 yang ditumpangi Dirut PLN Dahlan Iskan dan seluruh direksi BUMN listrik itu sempat tidak bisa mendarat dan harus berputar 22 kali di atas Selat Sumbawa.
Pesawat milik Riau Airlines tersebut berangkat dari Bima pada pukul 03.30 Wita menuju Bandara Sumbawa Besar awalnya berjalan lancar. Pada kondisi normal perjalanan biasanya hanya menelan waktu 30 menit, namun karena cuaca buruk melanda kawasan sekitar bandara itu sehingga pesawat tidak dapat mendarat di sana.
Pesawat berputar-putar di atas selat Sumbawa sambil menunggu kondisi cuaca kembali normal. Suasana nampak hening. Bahkan, salah seorang anggota Direksi PLN menanyakan kepada kru pesawat soal ketersediaan avtur di pesawat tersebut.
Menghadapi situasi ini, justru Dahlan tampak tenang dan tidak terlihat panik sedikit pun. Ia bahkan asyik berbincang-bincang sambil sesekali memandang ke arah luar jendela pesawat.
Melihat kondisi cuaca yang tidak berubah, salah satu kru pesawat ini bertanya kepada Dahlan apakah mau memutuskan untuk mendarat di Bandara Ampenan Mataram, NTB. Dahlan dengan tenang menjawab kalau semuanya diserahkan pada pilot pesawat itu.
"Ambil putusan yang terbaik," jawabnya dengan tenang.
Setelah selama 45 menit dan mengelilingi selat itu sekitar sebanyak 22 kali itu, kondisi cuaca mulai membaik. Pilot memutuskan untuk tetap mendarat di Sumbawa. Akhirnya, pesawat ini pun bisa mendarat mulus di bandara.
Saat roda pesawat menyentuh bandara, Dahlan langsung bertepuk tangan, yang langsung diikuti oleh para direksi lainnya. Senyum lega terpancar dari Dahlan dan para direksi lainnya.
(epi/nwk)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar