Samarinda (ANTARA News) - Departemen Perhubungan akan menyelidiki penyebab mendarat daruratnya helikopter PT National Utility Helicopter (NUH) Balikpapan di Perairan Handil, Kutai Kartanegara, Minggu pagi kemarin sekira pukul 07.55 WITA.
"Tim Dirjen Perhubungan Udara (Dephub) dari Jakarta akan segera menyelidiki faktor penyebab kecelakaan itu," kata Safety Manager PT. NUH, Yaya Karnadijaya, di Balikpapan, Senin.
Dugaan sementara, peristiwa yang menimpa helikopter jenis Bell 206 B3 yang tidak menelan korban jiwa itu akibat masalah teknik pada mesin helikopter.
Namun untuk mengetahui lebih jelasnya, Tim akan ke lapangan termasuk mengecek kondisi pesawat guna mengetahui penyebab utamanya.
"Belum jelas tanggalnya, namun secepatnya tim tersebut akan datang ke sini serta segera melakukan tugasnya. Saat kejadian, helikopter tidak sedang disewa," ujarnya.
Pihaknya kini segera akan melakukan pengangkatan helikopter komersial yang mampu mendarat di air buatan Amerika Serikat tahun 1999 itu, dengan menggunakan ponton.
"Proses evakuasi pesawat sudah dilakukan, sebab peralatan `floating stabilator control system` untuk mengapung helikopter hanya bertahan selama enam jam," katanya.
Kabid Humas Polda Kaltim, Kombes Pol Rudi Pranoto membenarkan bahwa dalam musibah itu tidak ada korban jiwa, karena dua awak helikopter naas itu sempat menyelamatkan diri dengan cara meloncat ke laut sebelum pesawat mendarat darurat di perairan dekat pantai.
Berdasarkan catatan ATC, helikopter dengan nomor PK UHM itu mendarat darurat pada koordinat 057`, 77``, 09``` bujur selatan dan 117`, 43``, 05``` bujur timur. Atau, sekitar 45 mil laut dari Handil.
Dua kru pesawat, yakni pilot Kapten Hidayat Kosim dan engineer Enjaat tidak mengalami luka berarti saat terjun ke laut. Pesawat itu lepas landas dari Bandara Sepinggan sekitar pukul 07.30 Wita berencana terbang menuju Palu, Sulawesi Tengah.
Setelah 38 menit terbang, terjadi loss contact (kehilangan kontak) antara pilot dengan Air Traffic Control (ATC) Bandara Sepinggan.
Pihak Basarnas Balikpapan tidak menurunkan regu penolong setelah mengathui awak sebuah kapal, yakni Supply Helena Guide tujuan Singapura yang kebetulan berlayar dekat rig, menyelamatkan kedua awak helikopter.(*)
"Tim Dirjen Perhubungan Udara (Dephub) dari Jakarta akan segera menyelidiki faktor penyebab kecelakaan itu," kata Safety Manager PT. NUH, Yaya Karnadijaya, di Balikpapan, Senin.
Dugaan sementara, peristiwa yang menimpa helikopter jenis Bell 206 B3 yang tidak menelan korban jiwa itu akibat masalah teknik pada mesin helikopter.
Namun untuk mengetahui lebih jelasnya, Tim akan ke lapangan termasuk mengecek kondisi pesawat guna mengetahui penyebab utamanya.
"Belum jelas tanggalnya, namun secepatnya tim tersebut akan datang ke sini serta segera melakukan tugasnya. Saat kejadian, helikopter tidak sedang disewa," ujarnya.
Pihaknya kini segera akan melakukan pengangkatan helikopter komersial yang mampu mendarat di air buatan Amerika Serikat tahun 1999 itu, dengan menggunakan ponton.
"Proses evakuasi pesawat sudah dilakukan, sebab peralatan `floating stabilator control system` untuk mengapung helikopter hanya bertahan selama enam jam," katanya.
Kabid Humas Polda Kaltim, Kombes Pol Rudi Pranoto membenarkan bahwa dalam musibah itu tidak ada korban jiwa, karena dua awak helikopter naas itu sempat menyelamatkan diri dengan cara meloncat ke laut sebelum pesawat mendarat darurat di perairan dekat pantai.
Berdasarkan catatan ATC, helikopter dengan nomor PK UHM itu mendarat darurat pada koordinat 057`, 77``, 09``` bujur selatan dan 117`, 43``, 05``` bujur timur. Atau, sekitar 45 mil laut dari Handil.
Dua kru pesawat, yakni pilot Kapten Hidayat Kosim dan engineer Enjaat tidak mengalami luka berarti saat terjun ke laut. Pesawat itu lepas landas dari Bandara Sepinggan sekitar pukul 07.30 Wita berencana terbang menuju Palu, Sulawesi Tengah.
Setelah 38 menit terbang, terjadi loss contact (kehilangan kontak) antara pilot dengan Air Traffic Control (ATC) Bandara Sepinggan.
Pihak Basarnas Balikpapan tidak menurunkan regu penolong setelah mengathui awak sebuah kapal, yakni Supply Helena Guide tujuan Singapura yang kebetulan berlayar dekat rig, menyelamatkan kedua awak helikopter.(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar