Senin, 15/06/2009 23:42 WIB
Hery Winarno - detikNews
Hery Winarno - detikNews
Jakarta - Departemen Perhubungan (Dephub) tengah menyelidiki insiden tergelincirnya pesawat komersil milik PT Travel Express Aviation Services di Bandara Tanah Merah, Papua. Dephub juga akan mengevaluasi standar minimal untuk bandara perintis di Papua tersebut.
“Sedang diselidiki oleh tim dari KNKT dan Inspektor dari Direktorat Kelaikan Udara dan Pengoperasian Pesawat Udara, Departemen Perhubungan,” kata Dirjen Perhubumgan Udara Herry Bakti dalam jumpa pers kepada wartawan di Departemen Perhubungan, Jl Merdeka Barat, Jakarta, Senin (15/6/2009).
Selain itu pihak Dephub juga akan melakukan evaluasi standar minimum khusus penerbangan terhadap bandara Tanah Merah. Hal itu dilakukan karena Bandara Tanah Merah yang terletak di Boven Digul itu merupakan salah satu bandara perintis di Papua.
“Karena fasilitas di Papua sangat minim dan geografisnya bergunung-gunung,” papar Herry.
Pesawat berjenis Dornier D328-100 itu tergelincir usai melakukan landing pada Minggu, 14 Juni sekitar pukul 9.30 WIT. Akibatnya, baling-baling sebelah kanan pesawat yang dipiloti oleh Alexander Jonathan Darcy (berkebangsaan Inggris) dengan Co-Pilot Anggara Pratama Putra itu patah dan telepas dari mesin. Namun tidak ada korban jiwa akibat insiden ini.
“Penumpang 28 yang terdiri 25 dewasa 1 anak dan 2 balita, semuanya selamat,” tutur Herry.
Setelah kecelakaan itu, beredar kabar bahwa tergelincirnya pesawat buatan Amerika Serikat tersebut akibat ada seekor anjing yang melintas di bandara saat peswat sedang landing. Namun pihak Dephub belum bisa memastikan kebenaran isu itu.
“Memang ada anjing melintas, tapi kita belum bisa pastikan apakah itu penyebabnya atau bukan,” papar Hery.(her/sho)
“Sedang diselidiki oleh tim dari KNKT dan Inspektor dari Direktorat Kelaikan Udara dan Pengoperasian Pesawat Udara, Departemen Perhubungan,” kata Dirjen Perhubumgan Udara Herry Bakti dalam jumpa pers kepada wartawan di Departemen Perhubungan, Jl Merdeka Barat, Jakarta, Senin (15/6/2009).
Selain itu pihak Dephub juga akan melakukan evaluasi standar minimum khusus penerbangan terhadap bandara Tanah Merah. Hal itu dilakukan karena Bandara Tanah Merah yang terletak di Boven Digul itu merupakan salah satu bandara perintis di Papua.
“Karena fasilitas di Papua sangat minim dan geografisnya bergunung-gunung,” papar Herry.
Pesawat berjenis Dornier D328-100 itu tergelincir usai melakukan landing pada Minggu, 14 Juni sekitar pukul 9.30 WIT. Akibatnya, baling-baling sebelah kanan pesawat yang dipiloti oleh Alexander Jonathan Darcy (berkebangsaan Inggris) dengan Co-Pilot Anggara Pratama Putra itu patah dan telepas dari mesin. Namun tidak ada korban jiwa akibat insiden ini.
“Penumpang 28 yang terdiri 25 dewasa 1 anak dan 2 balita, semuanya selamat,” tutur Herry.
Setelah kecelakaan itu, beredar kabar bahwa tergelincirnya pesawat buatan Amerika Serikat tersebut akibat ada seekor anjing yang melintas di bandara saat peswat sedang landing. Namun pihak Dephub belum bisa memastikan kebenaran isu itu.
“Memang ada anjing melintas, tapi kita belum bisa pastikan apakah itu penyebabnya atau bukan,” papar Hery.(her/sho)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar