|
VIVAnews - Management Lion Air membantah, jika pesawat jenis MD 90 mengalami kerusakan dan mengakibatkan tergelincir, di Bandara Selarapang, siang tadi, Sabtu 27 Juni 2009.
Manager Oprasional Lion Air Indra Apriannur, mengatakan pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 653 itu hanya mengalami slip ban depan sehingga berbelok 180 derajat di Runway 9 Bandara Selaparang.
"Pesawat kami tidak tergelincir bahkan tidak rusak. Hanya saat berbelok ban depan menikung terlalu kencang,saya berada dilokasi sejak tadi," kata Indra kepada wartawan di Bandara Selaparang Mataram.
Meski demikian Indra menolak menyatakan jika Insiden itu murni disebabkan kesalahan manusia dalam hal ini pilot pesawat Lion Air MD 90. Menurutnya dia tidak berhak mengeluarkan pernyataan itu karena harus melalui pihak managemen Lion Air di Jakarta.
Sementara itu Duty Manager Bandara Selaparang Agus Adi Pratono menjelaskan pesawat berada pada kilometer 1600 dengan posisi menyilang ditengah runway. Itu mengakibatkan sejumlah pesawat lainnya baik yang hendak mendarat maupun tinggal landas tidak dapat dioperasikan.
"Posisi pesawat berada tepat dipinggir runway dan moncongnya sudah keluar dari garis sehingga ngeblok runway sejauh 7 meter ,"ujar Agus.
Untuk memundurkan pesawat itu,lanjut Agus,harus menngunakan dongkrak dan pipa besi panjang untuk menjaga agar ban depan pesawat tidak patah. Itu dilakukan karena Bandara Selaparang tidak memiliki alat bantu penarikan pesawat atau disebut Towwing Barr.
Meski mengalami insiden namun pesawat tersebut tidak mengalami kerusakan. Bahkan penumpang juga selamat tanpa ada yang cedera. Saat ini pesawat tersebut akan diberangkatkan menuju Jakarta. Pesawat tersebut berkapasitas 175 orang termasuk awak pesawat yang terdiri dari dua pilot dan empat pramugari.
Berbagai insiden seperti gangguan pada hidrolik,kerusakan pada alat komunikasi hingga kerusakan pada roda pesawat kerap dialami oleh pesawat Lion Air.
Bahkan pada tanggal 4 Juni lalu pesawat Wings Air dengan nomor penerbangan IW 8387 tujuan Mataram-Surabaya juga sempat tertunda. Akibatnya 18 Anggota Dewan memprotes pihak management pesawat. Saat itu Indra menjelaskan jika pesawatnya mengalami kerusakan alat informasi.
Laporan: Edy Gustan | Mataram
Tidak ada komentar:
Posting Komentar