INILAH.COM, Jakarta - Pesawat Lion Air MD 190 jurusan Jakarta-Mataram mengerem mendadak di Bandara Selaparang, Mataram. Semula diduga terpeleset, namun ternyata karena harus segera menghentikan pesawat lantaran belokan sudut roda terlalu tajam.
"Tidak benar pesawat kami tergelincir, karena hanya sedikit insiden kecil, ketika membelok, sudut roda terlalu tajam, sehingga pesawat dihentikan," kata Direktur Umum Lion Air Edward Sirait saat dihubungi di Jakarta, Sabtu (27/6).
Insiden terjadi sekitar pukul 14.45 Wita. Namun tidak ada korban apapun termasuk korban jiwa. Meski demikian Bandara Selaparang sempat ditutup beberapa waktu.
"Pesawat terbang dari Jakarta, dan ketika landing mau menuju apron, ketika turning terlalu tajam, sehingga pilot menghentikan pesawat. Pesawat sama sekali tidak mengalami kerusakan dan kelainan apapun di ban depan," jelas Edward menanggapi kabar ban depan pecah.
Penghentian pesawat, jelas dia, dilakukan sebagai upaya mengantisipasi atas hal-hal yang mungkin saja terjadi, seperti pecah ban atau merusak runway. "Roda depan pun sama sekali tidak keluar dari runway hanya posisi turning yang terlalu tajam," katanya.
Diakuinya, operasional Bandara Selaparang memang sempat ditutup akibat peristiwa itu karena posisi pesawat yang memblok runway dan tidak memungkinkan posisi landing bagi pesawat lain yang memiliki jadwal kedatangan bersamaan.
Saat peristiwa terjadi, sebanyak 169 penumpang dan 6 awak pesawat segera dievakuasi menggunakan bus. Hanya diperlukan waktu sekitar 35 menit untuk mengevakuasi pesawat dan memperbaiki posisi roda, kemudian dijalankan menuju apron.
"Hanya dalam waktu 35 menit pesawat sudah dipindahkan ke apron dan saat ini sudah diparkir dengan baik. Sudah kami periksa dan tidak ada kerusakan apa pun meski begitu kami masih menunggu pihak otorita untuk detail pemeriksaan lebih lanjut," kata Edward. [*/sss]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar